De-dolarisasi merupakan upaya dalam mengalihkan penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat dengan menggunakan mata uang lokal maupun mata uang lainnya. De-dolarisasi didasari tujuan guna mengurangi dependensi terhadap mata uang Dollar AS serta juga untuk mengurangi hegemoni negara Amerika Serikat. Hadirnya De-dolarisasi dapat mengurangi kekhawatiran suatu negara terhadap krisis keuangan serta volatilitas keluaran dalam perdagangan internasional. Tidak hanya itu, De-dolarisasi juga bisa menjadi hal yang meningkatkan stabilitas perekonomian dalam negeri suatu negara. Cukup banyak negara telah melakukan De-dolarisasi. Negara tersebut yakni Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, serta negara-negara ASEAN dan kerjasama ASEAN+3 (Korea, Jepang, Tiongkok). Indonesia sendiri juga sudah menerapkan De-dolarisasi melalui perdagangan internasional yang pembayarannya melalui mata uang lokal (baik LCT maupun LCS). Penerapan kebijakan de-dolarisasi ini mengguyur keuntungan bagi Indonesia, yang mana meningkatkan pendapatan Indonesia sebesar 4,1 miliar dollar AS. Kendatipun demikian, wadah untuk ekspor-impor Indonesia hanya dapat menggunakan mata uang Dollar AS, yang mana hal ini menghambat laju ekspor-impor Indonesia. Dengan demikian, tentu De-dolarisasi menjadi hal penting yang memengaruhi perekonomian Indonesia.Â
Referensi
Kamil, M. A. Ridlo, M. R. (2022). Dedolarisasi: Momentum Kebangkitan Dinar. Maro; Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis, 6(2).Â
Diah, D. (2023). Apa itu Dedolarisasi? Ini Pengertian, Keuntungan, dan Kerugian yang Bisa Didapatkan Indonesia. Tempo.Â
Dwi, C. (2021). Dear RI, Waspada Dampak Negatif "Buang Dolar". CNBC Indonesia.Â
Elena, M. (2023). Dedolarisasi! Ini Negara ASEAN yang "Buang" Dolar AS Bareng Indonesia.. Bisnis.
Lahiri, U. (2023). The Future of Dollar Hegemony. Council on Foreign Relations.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI