Mohon tunggu...
Siwi
Siwi Mohon Tunggu... Konsultan - Software engineer

Each time I write a page, then I am a writer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Melepaskan Kendali

27 Agustus 2020   00:47 Diperbarui: 27 Agustus 2020   00:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa dalam hidup, saya senantiasa ingin mengontrol, memastikan dan mengendalikan. Semua akan saya upayakan berjalan sesuai keinginan. Mengendalikan pekerjaan, kesehatan, hubungan sosial, emosi, dll. Saya akan menolak atau menghindar dari keadaan yang tidak saya senangi. Sungguhpun sebenarnya agak konyol, karena sejatinya saya tidak pernah punya kuasa atas segala hal tersebut.

Itulah alasan mengapa belakangan ini saya mulai belajar mempraktikkan prinsip "Melepaskan Kendali". Saya akan menjalani apa yang berada di luar kendali saya dengan ikhlas. Saya akan melepaskan kontrol terhadap dunia, terhadap orang lain, bahkan terhadap perasaan saya sendiri. 

Saya akan menemani tiap momen dan rasa yang hadir dengan apa adanya. Alih-alih meredakan perasaan marah atau kecewa dengan memakan kudapan atau minuman kekinian penuh gula, saya hanya akan berdiam diri. Merasakan bagian tubuh yang bereaksi saat perasaan itu bergejolak. Kemudian perlahan-lahan mengamati dan merelakan perasaan itu hilang dengan sendirinya. Saya baik-baik saja. 

Apakah ini berarti saya sedemikian pasrah dan pasif menerima keadaan? Tidak demikian. Sebaliknya, saya justru dapat lebih jernih dalam bersikap dan bertindak. Menjadi tidak mudah teralihkan ketika mengalami suatu hambatan, misalnya dalam pekerjaan atau pembelajaran. Pada akhirnya, penerimaan tersebut membuat saya bisa menjaga prinsip dan nilai-nilai yang saya anggap penting.

Ahh..sudah, jangan terlalu serius membaca tulisan seorang pemrogram yang tak kunjung menemukan solusi sebuah bug, seharian :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun