Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Lagu Lampu Merah

5 Maret 2024   10:29 Diperbarui: 5 Maret 2024   10:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Lagu Lampu Merah merupakan lagu yang mengangkat sebuah cerita mengani kehidupan manusia. Perjalanan setiap manusia berbeda-beda. Setiap manusia lahir dengan kondisi yang berbeda. Di dalam lagu ini, terdapat seseorang yang mengatakan bahwa ia sedang berada di lampu merah, yang berarti ia ketinggalan dari teman-temannya. Ketika teman-temannya sudah berada di momen kesuksesan, namun ia belum. Tetapi, walaupun demikian, tetap saja ada orang yang menunggu dan merindukannya.

2. Pelajaran yang hendak diajarkan oleh lagu ini adalah bahwa setiap manusia punya proses yang berbeda-beda. Setiap orang juga punya kendala dan tantangan yang berbeda-beda, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk membandingkan diri dengan orang lain. Selain itu, tantangan yang sedang dihadapi saat ini tentu akan mendewasakan serta membuat kita menjadi lebih dewasa. Selain itu, dari lagu ini kita juga diajak untuk melihat proses orang lain sehingga tidak mengejek atau merendahkan orang yang sedang berada dalam proses.

3. Lagu ini sangat bagus karena makna yang diberikan adalah makna yang sangat erat dengan kehidupan manusia yaitu tentang kehidupan dan perjuangan. Karena ini berbicara tentang kehidupan, maka lagu ini bagus untuk didengarkan oleh semua umur. Namun, yang lebih cocok untuk mendengarnya adalah orang yang sedang lelah dengan kehidupan dan hendak menyerah. Lirik yang paling menarik adalah "Semua ini hanyalah hambatan sementara" yang menandakan bahwa masalah yang ada di dunia ini tidak ada yang selamanya, semuanya bersifat sementara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun