Semakin dewasa, tentu manusia semakin ahli dalam membedakan berbagai hal. Hal yang berguna, yang tidak berarti, yang bermanfaat, yang enak, yang baik, dan sifat-sifat lainnya. Kondisi seperti ini juga semakin menyadarkan manusia bahwa tidak semua hal di dunia ini layak untuk digunakan dan tidak semua hal bisa dimakan dengan baik. Bukan hanya dalam ranah manusia dengan benda, tapi begitu juga dengan manusia dengan manusia lainnya.
Ada manusia yang terlahir dengan baik, ada pula yang tidak. Umumnya, setiap orang tentu berbeda dan sering kali perbedaan itulah yang menimbulkan berbagai masalah. Ada manusia yang suka berbicara, ada yang tidak. Ada yang suka diam, ada yang tidak. Tidak ada manusia yang sama.
Namun, sering kali, kita bertemu dengan orang yang benar-benar berlawanan dengan diri kita. Seseorang yang membuat kita selalu marah dan jengkel. Seseorang yang selalu merasuki pikiran kita. Jika terus dibiarkan, maka hal tersebut akan mengganggu. Hal tersebut harus segera diselesaikan agar kita bisa melakukan kehidupan kita dengan lancar.
Salah satu hal yang saya gunakan untuk menanggapi hal tersebut adalah bersikap bodo amat dan tidak peduli. Saya berusaha untuk tidak peduli pada semua hal yang berkaitan dengan orang yang saya benci. Saya memilih untuk diam, menutup mata dan mengalihkan pandangan saya pada hal yang bisa saya kendalikan. Dengan demikian, saya tidak takut dan ragu lagi dalam memilih sebuah keputusan dalam hidup saya.
Namun, sikap seperti ini banyak ditentang oleh orang lain. Tetapi, seperti isinya, saya memilih untuk tidak peduli karena yang menjalani kehidupan saya adalah saya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H