Mata merahnya memandang lapar pada siswa
Hendak menerkam, terlihat galak wajahnya
Anak menangis, meringis hendak pulang
Bukan karena Roki,
Tapi karena perbuatannya
Panggil ia Roki
Lelaki kurus, tinggi, dan keras
Yang tak pernah senyum pada siapa pun
Namun disegani semua manusia
Ia Roki,
Seperti tubuhnya
Cintanya pada pendidikan juga tinggi dan keras
Tak segan ia marah pada anak yang meringis menderita
Karena hendak terbunuh oleh pikirannya
Tak segan ia membentak
Pada anak yang merendahkan sesamanya
Dan, tak pernah ia segan memberikan nyawanya
Pada anak yang berjuang demi masa depannya
Panggil ia Roki
Lelaki yang berjasa pada dunia