Akankah suaraku kan berkutip
Setelah jantung tertusuk duri
Setelah jiwa sudah di pintu mati
Apakah tangisku kan berseru
Pada kaki yang penuh darah
Berjalan, mencetak pola sengsara
Cetakan hina bagi manusia
Apakah mataku kan tega
Pada tangan yang tak bergerak lagi
Karena lelah dengan udara neraka
Aku kini berdiri
Di antara hidup dan mati
Tak tahu siapa yang pasti
Hanya diam, dan berharap seseorang
Datang dan tegap berdiri
Merintih
Meminta ampun
Meminta ampun
Meminta ampun sekuat mungkin
Hanya tangisan
Dan air mata
Yang terus mengalir
Hingga membanjiri segala dosa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H