Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berdiri di bawah cahaya

20 September 2022   04:33 Diperbarui: 20 September 2022   05:40 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berdiri di dalam terang bulan

Yang tak pernah redup

Namun tak bisa menerangi jalanku hidup

Aku duduk termenung

Merenungi setiap pikiran yang pernah singgah

Orang-orang yang mengukir di hatiku

Namun pergi jika hatinya sudah jenuh

Memikirkan Tuhan yang terlihat antara ada dan tiada

Bukan salah Tuhan, namun semua salah hamba

Memikirkan hidup yang tampaknya begitu saja

Tanpa ada cinta yang berbeda

Tanpa ada hidup yang penuh makna

Apakah aku ini

Apakah manusia memang pantas untuk menderita

Atau penderitaan hanya ilusi semata

Hasil pergejolakan antara dunia dan sudut pandang kepala

Atau menderita memang hal yang menyenangkan

Sehingga manusia menyukainya

Apakah dunia ini

Mengapa ia kerap kali bertindak tanpa berpikir

Mencitai dunia dan menghancurkannya

Dalam dua waktu yang tidak berbeda

Aku berdiri di terangnya lampu jalan ini

Menanti fajar menyingsing

Membawa masalah hidup yang baru lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun