Menyambut Hari Senin

Hari ini hari Minggu, 05 Juni 2022. Sebagai salah satu masyarakat Indonesia yang memegang agama Kristen Protestan, tentunya aku akan mengikuti ibadah di salah satu gereja di kotaku. 

Sama seperti minggu-minggu sebelumnya, sebelum berangkat ke gereja, aku mempersiapkan segala sesuatu yang aku perlukan nantinya. Barang-barang inti yang perlu aku bawa adalah pena, catatan, air minum, dan permen. Semuanya sudah tersedia dengan baik.

Akhir-akhir ini aku senang untuk mencatat. Sebenarnya tujuannya bukanlah untuk mendapatkan atau mengingat inti dari khotbah yang diberitakan, melainkan untuk merekan sebuah pengalaman. Catatanku hari ini mungkin akan menjadi pengingat bagiku nantinya bahwa aku pernah melewati hari ini dengan baik. Selain itu, aku juga bisa melawan rasa ngantuk yang sering kali datang ketika aku beribadah.

Sama seperti hari kemarin, hari ini  juga tidak akan diisi dengan berbagi pekerjaan ataupun hal-hal yang aku ingin kerjakan. Aku ingin menjalani hari dengan mengalir dan mengikuti perasaan serta rasa nyaman saja, karena memang tidak ada pekerjaan yang harus aku lakukan. Beberapa mungkin ada hal yang harus kuselesaikan, namun hari ini tidak akan kukerjakan kecuali aku tertarik untuk mengerjakannya.

Khotbah hari ini sungguh menarik. Tetapi, walaupun menarik, aku sering mencari pertentangan ataupun hal yang dapat diperdebatkan berdasarkan khotbah yang diberikan. Sebagai contoh, hari ini khotbah yang dibagikan adalah hal yang mendorong jemaat agar tidak takut untuk menjalani kehidupan ini, namun manusia tidak akan pernah sampai pada tahap itu. 

Rasa takut itu bukanlah sebuah hal yang buruk, melainkan hal yang sangat penting karena rasa takut akan membuat kita terjaga dan terus mengevaluasi diri hingga menjadi diri yang semakin baik.

Kegiatan memperdebatkan khotbah tidak hanya hari ini saja, dalam khotbah-khotbah yang lain juga sering. Namun, dalam hal ini aku tidak menentang dan menganggap itu hal yang salah, namun aku hanya berusaha untuk memperluas pola pandangku agar aku juga semakin terbiasa.

Di hari Minggu ini, sungguh aku tidak terlalu semangat, apalagi mengingat bahwa besok adalah hari Senin, dan akan banyak pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan, aku tidak siap dengan semuanya itu. Rasanya, akhir pekan ini tidak dapat kunikmati dengan baik. Tapi, apa pun yang terjadi, hal itu harus kulakukan.

Sebenarnya ada hal-hal lain yang hendak aku tuliskan, tapi tanganku sedang tidak baik, sehingga tidak mampu menulis lebih dari ini.