Mereka masih kelas 1 SMP, emosi mereka masih labil dan hal itu adalah hal yang wajar saja dalam umur mereka. Di sisi lain, Rhenol juga terlihat sedih.
Jujur, aku bingung tindakan apa yang paling tepat untuk kulakukan. Apakah aku akan memarahi Erik, atau menghibur Rhenol. Akhirnya, tindakan yang kuambil adalah menghibur Rhenol. Menjaga agar mental dan kepercayaan dirinya tidak runtuh begitu saja. Aku mengatakan bahwa apa pun yang ia lakukan di lapangan tadi adalah tindakan yang sangat ajaib.Â
Dan di sisi lain, aku menegur Erik dengan halus. Untungnya, Erik mengerti bahwa aku menegurnya, dan tak lama setelah itu mereka menjadi teman lagi. Aku tidak tahu apakah perasaan mereka berdua sudah baik, tapi satu hal yang pasti adalah mereka sudah tidak bertengkar lagi.
Menjadi guru memang kadang membingungkan. Karena menjadi guru, kita harus bertanggung jawab untuk anak-anak kita. Dan apa yang kita lakukan dalam keseharian kita akan di tiru oleh anak-anak murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H