Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

#4: Masih Saja

31 Mei 2022   12:49 Diperbarui: 31 Mei 2022   12:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, aku masih merasakan hal yang sama dengan kemarin. Aku merasa iri, merasa bahwa hidup orang lain jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan hidupku. Aku merasa bahwa mereka selalu bahagia, selalu mendapatkan apa pun yang mereka inginkan, sedangkan aku tidak. Hari ini, pada tanggal 31 Mei 2022, aku masih sering membandingkan diriku dengan orang lain.

Aku tahu, ini bukanlah hal yang mudah untuk diubah. Dan aku sangat bersyukur karena sudah mengalami serta menyadari hal itu sekarang. Aku bersyukur karena sekarang aku sudah membandingkan diri dengan orang lain, namun bukan berhenti di sana, aku sudah masuk ke dalam tahap "kesadaran" di mana aku sadar bahwa hal tersebut tidak baik dan aku harus berusaha untuk mengubah dan menyelesaikannya.

Sebenarnya, kenapa sih aku tidak bisa bersyukur dengan apa yang kupunya? Sejujurnya, aku bukannya tidak bersyukur dengan apa yang kumiliki, hanya saja aku merasa jika apa yang dimiliki orang lain lebih baik daripada yang aku punya. Masalah bersyukur memang menjadi masalah yang rumit. Manusia apa pun tidak akan pernah bersyukur jika tidak melatihnya. Masalah harta dan uang itu hanya menjadi variabel kecil, bukan hal itu yang menentukan kita bersyukur atau tidak. Yang menentukan adalah bagaimana kita dapat merasa cukup dengan apa yang kita punya.

Ini adalah sebuah permasalahan, dan tidak ada permasalahan yang timbul tanpa ada penyelesaian. Aku harus berusaha untuk menemukan titiknya serta berjuang untuk menyelesaikan masalah ini. Aku sadar, semuanya berawal dari tidak tahu diri. Sepertinya aku belum terlalu mengenal sisi baik dan buruk dari hidupku saat ini, aku hanya berjalan dan tidak banyak memeriksa sekelilingku. Jika saja, aku tahu diri, pasti aku tahu apa yang penting bagiku, apa yang bermanfaat, dan apa yang penting yang harus kupenuhi. Tapi, tidak dengan kondisi ku yang sekarang. Aku linglung, tidak tahu apa yang harus aku buat, aku hanya mengikuti apa yang orang lain lakukan, aku masih bergantung dengan mereka dan aku tidak bisa memiliki pendirian yang teguh.

Aku tidak tahu, hal ini akan terus aku gumulkan, hanya saja aku akan terus berjuang hingga aku bisa menyelesaikan ini. Masalah yang saat ini aku hadapi:

  • Merasa bahwa aku tidak bisa hidup mandiri
  • Takut bertemu dengan orang lain
  • Takut salah
  • Malu bertanya
  • Takut dikira bodoh
  • Takut mengambil risiko
  • Takut diajak berantam
  • Tidak suka kekerasan
  • Lembut, namun merasa sering dibodohi.
  • Tidak punya pendirian yang tetap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun