Hari ini, tepat di tanggal 22 April diperingati sebagai hari bumi. Jujur, aku tidak terlalu tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan hari bumi ini. Apakah konsepnya sama dengan konsep ulang tahun? Aku tidak tahu pasti.Â
Aku juga baru mengetahui ini ketika aku menjadi guru di sebuah sekolah. Ternyata sekolah ini merayakan hari bumi itu.Â
Dalam perayaannya, berbagai kegiatan telah dirancang untuk dilakukan, seperti mengajak siswa untuk menjaga lingkungan, merawat tanaman, menghemat energi, menjaga kebersihan dan yang lainnya.Â
Dan dari setiap kegiatan, inti yang aku dapat adalah bahwa dalam hari bumi, berarti kita diajak untuk memanjakan bumi ini dengan lebih baik.
Sejujurnya, aku juga belum tahu latar belakang kenapa ada hari bumi. Hanya saja, hal yang aku pahami adalah manusia sudah banyak mengambil dan hidup dari bumi ini. Tapi, sering kali lupa untuk mengembalikannya.Â
Bumi sudah banyak menyediakan banyak hal, namun manusia terlalu serakah, terlalu egois sehingga hanya mementingkan dirinya sendiri saja.Â
Banyak contoh yang dapat dipaparkan. Penebangan pohon yang tidak bertanggung jawab, membuang sampah sembarangan, membuka hutan dengan sembarangan, dan tindakan lainnya. Kadang, manusia tidak berterima kasih, justru mereka menyiksa bumi lagi.
Melalui hari bumi ini, mungkin manusia-manusia yang sadar kesehatan bumi mengajak orang-orang yang masih kosong pemahamannya mengenai kesehatan bumi. Mengajak mereka untuk menjaga lingkungan dengan tindakan-tindakan kecil sehingga kesehatan bumi semakin membaik.Â
Semua orang dalam bumi ini bertanggung jawab untuk kesehatan bumi ini. Untuk itu, kita perlu menjaganya.Â
Mungkin, jika yang bertindak hanyalah beberapa orang, dampak yang diberikan tidak akan terlihat, namun bagaimana jika semua orang dalam bumi ini melakukan hal baik bersama-sama, maka perubahan akan terjadi. Sama seperti konsep sapu lidi. Mungkin jika hanya satu lidi, tidak akan ada perubahan yang terjadi, namun bagaimana jika banyak?.
Namun, sepertinya sudah cukup dengan basa-basi di atas. Yang perlu kita perhatikan adalah "apa yang telah kita lakukan?" tidak cukup rasanya jika kita hanya berbicara tentang teori, tentang kondisi yang ideal. Kita juga harus melakukan sebuah tindakan perubahan.Â
Pertanyaan ini juga kerap menggelitik saya. Saya tidak tahu apa yang sudah saya perbuat di bumi ini. Saya kadang ragu juga, jika hal yang saya anggap merawat bumi, ternyata tidak sama sekali. Hahahahah, lucu sekali rasanya.Â
Namun, hari ini saya mencoba mengingat lagi dan saya menemukan bahwa beberapa hal telah saya lakukan untuk memanjakan bumi ini, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menghemat energi.
Mungkin pembaca juga masih merenungkan tindakan yang pernah ia lakukan. Jika belum menemukannya, tidak usah risau, pelan-pelan semoga semakin tercerahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H