Bisakah kamu diam sebentar?
Biarkan aku menikmati masa ini
Diam, senyap, dan tangan terus menggenggam
Tangan lain yang memikat hati
Yang menumbuhkan berbagai gula di hati
Menciptakan gunung mawar melati yang tak akan mati
Wahai malam
Aku tahu, kamu cemburu
Melihatku menikmati cahayamu
Aku tahu itu
Tapi, bisakah kamu tersenyum sebentar?
Cobalah menikmati hatiku yang bergetar
Ketika bertemu dengan dia yang tidak pernah gentar
Menantang hidup, menantang duri mawar
Wahai alam
Aku berterima kasih pada kalian
Yang diam-diam membuat suasana menjadi dingan tak tertahan
Hingga tanganku bertemu alasan
Untuk memeluknya dengan hati yang kesenangan
Melingkarkan jemari
Mendaratkan wajah yang berseri
Pada tubuh yang aku ingin ia tak mati
Wahai Allah Pencipta
Aku sungkur besyukur pada-Mu
Yang mencipta rasa, mengaduk cinta
Menanamkannya pada hatiku dengan bahagia
Aku mencintainya
Sungguh, kata itu tulus dari bibirku
Ditengah-tengah kebimbangan akan masa depan
Aku menyayanginya
Mungkin sekali
Mungkin selamanya
Hanya waktu dan Tuhan yang tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H