Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar "Menerima" dari Film Encanto (2021)

24 Desember 2021   19:54 Diperbarui: 29 Maret 2022   13:37 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, Film Encanto sudah dikenal oleh banyak masyarakat dari Dunia. Film dari Disney ini tentu menarik. Semua orang tahu Disney, dan banyak orang yang mengagumi karyanya. Film Encanto mungkin menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu. Film ini bercerita tentang sebuah keluarga yang unik. Keluarga yang hampir setiap anggota keluarganya memiliki kekuatan spesial, kecuali Mirabel. Anak perempuan yang ceria, namun tak diberikan kekuatan khusus seperti saudara-saudaranya. Namun, hal itu yang paling menarik dari film ini. Menjadi berbeda dalam sebuah komunitas adalah hal yang unik. Menjadi berbeda berarti akan mendapatkan banyak perhatian dari orang lain. Mungkin perhatian yang baik atau perhatian yang buruk.

Keluarga yang unik dan harmonis, tentu akan menjadi keluarga yang diidam-idamkan banyak orang. Namun, tetap harus diingat bahwa tidak ada keluarga yang tidak lepas dari permasalahan. Setiap keluarga tentu punya masalah dan tentu akan bertumbuh karena masalah itu. Dalam Keluarga Mirabel, mungkin Mirabel lah yang menjadi masalah. Ketika keluarga, sepupu, orang tuanya memiliki kekuatan, dia tidak memerolehnya. Kondisi ini tentu membuat semua orang bertanya-tanya, bukan hanya keluarga, Mirabel tentunya. Ia bertanya kenapa ia berbeda, ia bertanya mengapa ia tidak memeroleh kekuatannya. Namun, di awal cerita, kita akan mendapati sosok Mirabel yang berbeda dengan pandangan banyak orang. Ketika banyak orang akan berpikir bahwa Mirabel akan sedih, di awal film justru menunjukkan Mirabel yang bahagia, Mirabel yang terlihat tak memiliki kesedihan ataupun penyesalan. Namun, di bagian selanjutnya, baru terlihat bahwa keceriaan yang ia miliki tidak sepenuhnya natural. Beberapa keceriaan yang ia berikan justru dijadikan sebagai perlindungan agar kesedihan yang ia miliki tidak menonjol di masyarakat. Bagian klimaks dari masalah dari film ini adalah ketika harapan dan inti dari keluarganya hancur. Nenek Mirabel yang terkejut dengan hal itu secara tidak sengaja menuduh Mirabel sebagai penyebabnya. Ia marah, ia kesal dengan Mirabel. Tidak hanya itu, Ia menjadikan "Mirabel yang tidak punya kekuatan" menjadi alasan dari semuanya. Padahal tidak. Bukan Mirabel penyebabnya. Mirabel tidak salah. Walaupun Mirabel tidak memiliki kekuatan, namun kehancuran keluarga ini bukanlah karena Mirabel. Namun, karena hal yang lain.

Dalam bagian klimaks ini, ketika Nenek menuduh Mirabel yang menjadi penyebabnya, Mirabel mengatakan kepada Neneknya beberapa hal. "Aku tidak pernah cukup di matamu". Mirabel merasa bahwa ia tidak akan pernah memuaskan Neneknya. Keberadaan Mirabel tidak cukup untuk memenuhi ekspektasi Neneknya. Neneknya tidak menerima Mirabel, ia hanya akan menerima Mirabel dengan kekuatan yang dimilikinya.

Tentu hal ini sering kita dengarkan, atau mungkin sering dilakukan. Yaitu penerimaan. Berbicara tentang penerimaan, tentu akan butuh banyak waktu untuk menghabiskannya hingga tuntas. Mulai dari menerima keadaan, menerima diri sendiri, menerima orang lain, ataupun menerima hal-hal yang lain. Tetapi, satu hal yang sama dari semua itu adalah bahwa menerima akan memberi ketenangan. Menerima bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan akan menjadikan kita lebih tenang. Lebih merasa cukup dan tidak berjuang mati-matian untuk menjadi sempurna. Menerima orang lain apa adanya juga akan memberikan ketenangan kepada kita. Kita tidak harus menancapkan ekspektasi pada mereka sehingga kita tak kecewa. Menerima keadaan juga sama halnya.

Dalam film ini juga disampaikan bahwa penerimaan tentu akan menenangkan. Permasalahan keluarga  Mirabel menjadi lebih mudah diselesaikan ketika sang Nenek mengakui bahwa ia selama ini tidak menerima keadaan dan kondisi keluarganya (tentu banyak hal penyebabnya). Ketika ia terbuka dan mulai menerima setiap anggota keluarganya, penyelesaian masalah pun timbul dan masalah akan usai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun