Penyerapan PEN untuk UMKM sampai 1 Juli 2020 terealisasi antara lain untuk subsidi bunga KUR dan bantuan likuiditas koperasi melalui LPDB-KUMKM. Jumlah total subsidi bunga yang disalurkan untuk penerima pinjaman KUR sebesar Rp 12,968 M. Sementara itu bantuan pembiayaan investasi koperasi melalui LPDB-KUMKM telah tersalurkan sebesar Rp 237,2 M. Subsidi pinjaman non KUR melalui BLU dan koperasi telah terealisasi sebesar Rp 7,5 T.
Penguatan Modal
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, LPDB mendapat tugas sebagai kepanjangan tangan pemerintah yang secepatnya harus hadir di masa Covid-19. Terkait dengan program PEN, LPDB telah melakukan restrukturisasi dan pemberian pembiayaan baru untuk penguatan modal usaha koperasi. “Mulai tahun ini strategi kementerian bersama LPDB terkonsentrasi pada koperasi. Koperasi adalah wadah UMKM yang akan diberikan stimulus supaya program PEN ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Supomo.
LPDB telah melakukan restrukturisasi kepada 40 mitra koperasi. LPDB masih membuka kesempatan kepada koperasi yang belum melakukan relaksasi sampai Desember 2020. Sementara itu ditargetkan sampai Juli 2020 dilakukan pembiayaan baru kepada 60 koperasi. “Sampai Juli 2020 total 100 koperasi yang mendukung PEN. Ke depan LDPB sudah punya acuan percepatan supaya PEN ini lebih baik,” kata Supomo.
CEO Koperasi Syariah BMT ItQan Adhy Suryadi menyampaikan, koperasi dengan 9 cabang tersebut didirikan pada 2007. Covid-19 menyebabkan anggota BMT mengalami masalah di sisi cash flow yang mempengaruhi pengembangan dan kelanjutan usaha. Adhy berberterima kasih kepada LPDB dan Kemenkop UKM yang memberikan pembiayaan sebesar Rp 5 M pada akhir Juni lalu. “Ini seperti oase di padang gurun,” tutur Adhy.
Covid-19 juga menyebabkan sebagian modal kerja anggota koperasi tergerus konsumsi. Kucuran dana dari LDPB bisa digunakan sebagai modal kerja baru kepada anggota berpenghasilan rendah. Adhy yakin ke depannya anggota lebih mampu menghadapi krisis. “Di tengah kesulitan akses pendanaan eksternal, saya yakin ini menjadi solusi yang sangat baik,” kata Adhy.
Ketua Koppas Cempaka Putih Gusnal menjelaskan, sejak 2010 koperasi pedagang pasar telah mendapat kepercayaan dana sebesar Rp 2,3 M. Tahun 2013 dana bertambah menjadi Rp 7 M dan tahun 2015 sebesar Rp 5,6 M. Gusnal bersyukur atas kepercayaan tersebut. “Saya melihat menteri kemenkop UKM sangat intensif bergerak ke pasar sebagai basis ekonomi rakyat,” kata Gusnal.
Dana yang diterima Koppas Cempaka Putih selanjutnya disalurkan kepada 6.000 pedagang di DKI Jakarta. Pinjaman yang diajukan pedagang bervariasi, yakni Rp 20 juta-Rp 30 juta. Selain itu Koppas Cempaka Putih diberi kesempatan oleh LPDB melakukan restrukturisasi sehingga dalam tempo 1 tahun mereka tidak perlu membayar bunga. “Tentu manfaatnya besar untuk pedagang. Kami memberikan toleransi kepada pedagang yang terhambat membayar akibat Covid-19. Daya tahan mereka sangat kuat,” ujar Gusnal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H