Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Liburan Nyaman di Cordela Hotel Yogyakarta sambil Jelajah Produk Kerajinan Indonesia

24 Maret 2020   21:35 Diperbarui: 24 Maret 2020   21:43 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka makanan yang disajikan di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)

Sebagai negara kepulauan dengan keindahan dan pesona alam yang luar biasa, Indonesia menawarkan daya tarik yang tinggi bagi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Saat ini pemerintah memberi perhatian yang khusus ke sektor pariwisata. Pasalnya sektor tersebut dianggap mampu menjadi penopang perekonomian yang strategis bagi negara.

Pemerintah memandang devisa Indonesia yang selama ini didominasi dari sektor migas lama-kelamaan akan habis. Selain itu dunia menginginkan energi terbarukan yang tidak merusak lingkungan. Oleh karena itu pemerintah merencanakan pariwisata sebagai leading sector dengan potensi alamnya yang menarik untuk dijual.

Pariwisata juga memberikan distribusi pendapatan yang lebih merata bagi masyarakat, tersebar ke  restoran, transportasi, atraksi, hingga souvenir. Distribusinya dinilai lebih baik dibanding industri. Hal tersebut perlu disadari semua pihak.

Beberapa tahun sebelumnya pariwisata belum menjadi leading sector di Indonesia karena anggaran promosinya yang sangat kecil dibanding negara-negara Asia. Kini pemerintah sudah menyadari peran pariwisata dalam mendatangkan devisa sehingga anggaran promosi pariwisata semakin ditingkatkan.

Beberapa komponen yang perlu dimiliki sektor pariwisata, diantaranya amenities (pernak-pernik yang bisa dibawa wisatawan), aksesibilitas, dan kuliner. 

Komponen tersebut harus dikembangkan hingga menciptakan lapangan pekerjaan dan menambah pendapatan masyarakat. Perlu diingat, pariwisata sangat rentan terhadap masalah instabilitas maka harus dijaga keberlangsungannya.

Wisata Edukasi

Setiap sudut Kota Yogyakarta seakan tak pernah habis untuk ditelusuri. Memikat wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Wisata kuliner, wisata alam sampai wisata belanja menjadi pilihan wisatawan.

Bagaimana dengan wisata edukasi yang tak kalah menarik untuk dicoba? Walaupun kurang populer dibanding tipe wisata lainnya, wisata edukasi menawarkan berbagai manfaat. 

Selain menambah wawasan dari lokasi yang dikunjungi, wisata edukasi bisa menginspirasi Anda untuk berbisnis produk lokal Indonesia. Wisata edukasi juga bisa menjadi alternatif aktivitas travelling untuk Anda yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda.

Berikut lima sentra kerajinan di Yogyakarta yang bisa menjadi pilihan wisata edukasi untuk Anda.

Perak Kotagede, produk lokal yang telah menembus pasar ekspor. (sumber foto: eksotisjogja.com)
Perak Kotagede, produk lokal yang telah menembus pasar ekspor. (sumber foto: eksotisjogja.com)
1. Sentra Kerajinan Perak Kotagede 

Hingga saat ini Yogyakarta masih menjadi tempat berkembangnya usaha-usaha tradisional dengan beragam produk yang bisa dibeli wisatawan, salah satunya kerajinan perak Kotagede yang terus menggeliat.

Produk lokal yang mendukung dunia pariwisata tersebut telah menembus pasar ekspor hingga ke Eropa dan Timur Tengah. Banyaknya wisatawan yang datang ke Yogyakarta juga berdampak kepada kenaikan omset penjualan.

Bisnis perak Kotagede terbukti mampu bertahan di tengah maraknya produk-produk dari  negara lain, seperti China dan Jepang. Selama ini perak Kotagede dikenal memiliki ciri khas yang unik dan bernilai seni tinggi.

Seluruh proses pembuatan yang dikerjakan dengan tangan menjadi keunggulan perak Kotagede. Kerampilan perajin yang telah diwariskan turun temurun sejak puluhan tahun menjadi jaminan kualitas untuk beragam produk perak, mulai dari kalung, gelang, cincin, dan bros.

Selalu menghadirkan produk baru membuat Dusun Brajan mampu bertahan berproduksi. (sumber foto: traveloskyholiday.com)
Selalu menghadirkan produk baru membuat Dusun Brajan mampu bertahan berproduksi. (sumber foto: traveloskyholiday.com)
2. Sentra Kerajinan Bambu Brajan

Sebagai negara beriklim tropis, tanaman bambu menjadi komoditas istimewa yang kini banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya produk kerajinan yang beromset tinggi.

Awalnya tidak banyak varian produk yang dihasilkan, hanya besek dan pincuk. Berkat keuletan dan kemampuan merangkai lembar demi lembar bambu, kini perajin mampu menghasilkan ratusan jenis produk kerajinan, diantaranya tempat tissue, berbagai jenis lampu, dan produk lainnya yang menarik.

Sejak 1991 Dusun Brajan dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan bambu yang masih sangat produktif. Potensi itu terus dikembangkan termasuk dari segi desain.

Tingginya permintaan pasar akan produk kerajinan bambu dari Brajan mendorong produsen  harus menetapkan mutu produk. Oleh karena itu kerajinan bambu Brajan tidak hanya melayani permintaan pasar domestik, bahkan sudah dikenal di luar negeri, seperti Malaysia, Australia, Dubai, dan Belanda.

Ke depannya Dusun Brajan akan dikembangkan sebagai desa wisata. Wisatawan tidak hanya  berkunjung untuk mempelajari pembuatan karya-karya dari bambu, sekaligus dapat membeli oleh-oleh hiasan dan kerajinan dari Brajan.

Selalu menghadirkan produk baru membuat Dusun Brajan mampu bertahan berproduksi. Setiap produk kerajinan bambu dibandrol mulai harga Rp 5.000 sampai puluhan ribu rupiah.

Dalam sebulan rata-rata 3000 produk kerajinan dari berbagai jenis desain mampu dihasilkan perajin dengan omset mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per bulannya.

Desa Wisata Kasongan, surga wisatawan berburu souvenir khas Bantul berbahan gerabah. (sumber foto: voinews.id)
Desa Wisata Kasongan, surga wisatawan berburu souvenir khas Bantul berbahan gerabah. (sumber foto: voinews.id)
3. Sentra Industri Gerabah Kasongan

Desa Wisata Kasongan dikenal sebagai surga wisatawan berburu souvenir khas Bantul berbahan gerabah. Sentra industri tersebut diprediksi mengalami peningkatan pembelian hingga 50% setiap libur panjang Natal dan tahun baru. Kondisi tersebut membuat para perajin menambah pasokan barang hingga empat kali lipat.

Berbagai inovasi kerajinan seperti guci, vas bunga, dan benda hias dihadirkan dalam bentuk dan motif penuh warna untuk menarik minat wisatawan berbelanja. 

Selain menambah persediaan produk jelang akhir tahun, para perajin juga mulai menjual dan memperkenalkan produk-produk keluaran terbaru, seperti kerajinan patung kayu berlapis tembaga dan patung berbagai hewan yang tersusun dari rangkaian pipa besi.

Pusat Kerajinan Kulit Manding menawarkan bermacam-macam kerajinan kulit. (sumber foto: paketwisatajogja507.wordpress.com)
Pusat Kerajinan Kulit Manding menawarkan bermacam-macam kerajinan kulit. (sumber foto: paketwisatajogja507.wordpress.com)
4. Pusat Kerajinan Kulit Manding

Bisnis kerajinan tangan adalah bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Walaupun bukan kebutuhan pokok, industri kreatif ini semakin maju dan mendapat banyak permintaan seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat.

Pusat Kerajinan Kulit Manding menawarkan bermacam-macam kerajinan kulit, seperti kulit sapi dan kulit ular dengan aneka kreasi. Beragam bentuk produk yang unik disajikan di sini. Pengunjung bisa memilih sesuai selera yang diinginkan.

Kreasi sepatu, dompet, sampai tas bisa dipilih sesuai selera dan kocek dengan kualitas dan kuantitas yang luar biasa. Manding bisa ditempuh selama 45 menit dari Kota Yogyakarta.

Desa Krebet, sentra kerajinan yang menggunakan kayu sebagai media untuk membatik. (sumber foto: infobatik.id)
Desa Krebet, sentra kerajinan yang menggunakan kayu sebagai media untuk membatik. (sumber foto: infobatik.id)
5. Sentra Kerajinan Batik Kayu Krebet Pajangan Bantul  

Selain menyandang predikat sebagai daerah yang hidup dengan tradisi dan budaya, Yogyakarta juga dihuni oleh ribuan seniman dari berbagai jenis keahlian dan aliran. 

Biasanya membatik dilakukan dengan menggunakan canting di atas kain warna putih. Bagi Anda penggemar batik, tidak ada salahnya memperhatikan salah satu inovasi batik yang mulai menjadi trend baru.

Batik yang satu ini menggunakan kayu sebagai media lukisnya. Perajin batik mencoba menuangkan motif yang disukai masyarakat di atas media kayu.

Desa Krebet yang berlokasi di Pajangan, Bantul merupakan sentra kerajinan yang menggunakan kayu sebagai media untuk membatik. Geliat trend batik kayu sudah ditekuni sejak 24 tahun silam.

Kerajinan kayu menggunakan pewarnaan batik, hampir mirip dengan proses batik kain. Batik diaplikasikan pada media kayu yang relatif kecil hingga sedang, misalnya wayang, topeng, cermin, dan berbagai souvenir dengan ukuran mini.

Harga yang dipatok juga sangat murah, Rp 1.500 hingga Rp 12.500 per produk bergantung ukuran dan tingkat kesulitan pengerjaan. Produksi batik kayu menggunakan kayu lepu yang ada di kawasan Yogyakarta dan Magelang yang biasa digunakan untuk pembuatan wayang.

Kenyamanan 

Bicara mengenai akomodasi, tentu menjadi faktor penentu kenyamanan saat berwisata selain kuliner dan atraksi wisata. Akomodasi dengan kelengkapan fasilitas menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun. Bukan tak mungkin durasi berwisata ditambah setelah merasakan kenikmatan akomodasi tersebut.

Tipe kamar yang ditawarkan Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
Tipe kamar yang ditawarkan Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
Salah satu akomodasi yang bisa menjadi pilihan Anda saat berada di Yogyakarta adalah Cordela Hotel Kartika Dewi Yogyakarta. Akomodasi yang berlokasi di Jalan Bhayangkara No. 35 Ngampilan tersebut menawarkan fasilitas diantaranya, restoran, resepsionis 24 jam dengan pilihan menu Indonesia, Amerika, Italia, China dan Asia, layanan kamar, serta parkir dan Wi-Fi gratis. Ngampilan sendiri menawarkan jajanan pinggir jalan, wisata belanja, dan destinasi sejarah yang memanjakan wisatawan.

Cordela Hotel berada tak jauh dari atraksi wisata populer, seperti Keraton Yogyakarta, Mal Malioboro, dan Pasar Bringharjo. Atraksi wisata populer lainnya adalah Benteng Vredeburg, Museum Sonobudoyo, dan Taman Pintar.

Lokasi bersantap yang nyaman di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
Lokasi bersantap yang nyaman di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
Terdapat dua tipe kamar di Cordela Hotel, yaitu deluxe double, deluxe twin, dan basic. Setiap kamar yang bebas asap rokok dilengkapi TV layar datar, AC, hingga meja kerja. Tak lupa pemandangan kota yang menyejukkan mata. Biaya yang dibayar tamu sudah termasuk sarapan.

Aneka makanan yang disajikan di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
Aneka makanan yang disajikan di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
Cordela Hotel menyediakan layanan kebersihan harian sehingga kamar tetap nyaman dihuni. Tamu asing tak perlu khawatir sebab staf Cordela Hotel juga mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris selain tentunya dalam bahasa Indonesia.

Omega Hotel Management (OHM) merupakan jaringan hotel manajemen yang berdiri pada 2013. Visi OHM adalah menjadi jaringan hotel terbesar yang tumbuh pesat di Indonesia. OHM menawarkan beragam pilihan akomodasi dengan pelayanan prima serta fasilitas terbaik dengan harga terjangkau.

Fasilitas di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
Fasilitas di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/cordelahotels/)
OHM memiliki lima brand, sebagai berikut Grand Cordela (Grand Cordela Bandung dan Grand Cordela Hotel As Putra Kuningan), Cordela Hotel (Cordela Cirebon, Cordela Kartika Dewi Yogyakarta, Cordela Medan, Cordela Pangkalpinang, Cordela Senen Jakarta, dan Alam Hotel Medan by Cordela), Cordela Inn (Cordela Inn Palembang, Cordela Inn Bengkulu, Cordela Inn Sebabi Sampit, dan Cordela Inn Sidoarjo), Cordex Hotel (Cordex Hotel Jakarta dan Cordex Oase Pekanbaru), serta Alfa Resort (Alfa Resort Puncak).

Penghargaan yang diraih Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/omega_hm/)
Penghargaan yang diraih Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: instagram.com/omega_hm/)
OHM menargetkan beroperasinya 50 hotel di Indonesia pada tahun ini, tidak hanya menyasar Indonesia Barat juga Indonesia Timur. OHM berencana membuka hotel di wilayah yang masih minim akomodasi, mulai dari kota besar sampai pelosok daerah. 

Beberapa kota yang disasar, antara lain Medan, Tulungagung, Tasikmalaya, Solo, sampai Jayapura. Hal tersebut tak lepas dari peluang bisnis perhotelan yang memiliki potensi besar dengan okupansinya.

Ulasan tamu selama menginap di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: booking.com/)
Ulasan tamu selama menginap di Cordela Hotel Yogyakarta. (sumber foto: booking.com/)
OHM didukung oleh integrasi penjualan dan pemasaran, reservasi, dan sistem operasional dari brand-brand yang dimiliki. Tim OHM yang berpusat di Jakarta menyediakan keahlian yang terkualifikasi untuk mendukung operasional sehari-hari. OHM mengedepankan konsumen bleisure (business and leisure) yang mencari akomodasi nyaman sesuai dengan kebutuhan dan budget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun