Berikut lima sentra kerajinan di Yogyakarta yang bisa menjadi pilihan wisata edukasi untuk Anda.
Hingga saat ini Yogyakarta masih menjadi tempat berkembangnya usaha-usaha tradisional dengan beragam produk yang bisa dibeli wisatawan, salah satunya kerajinan perak Kotagede yang terus menggeliat.
Produk lokal yang mendukung dunia pariwisata tersebut telah menembus pasar ekspor hingga ke Eropa dan Timur Tengah. Banyaknya wisatawan yang datang ke Yogyakarta juga berdampak kepada kenaikan omset penjualan.
Bisnis perak Kotagede terbukti mampu bertahan di tengah maraknya produk-produk dari  negara lain, seperti China dan Jepang. Selama ini perak Kotagede dikenal memiliki ciri khas yang unik dan bernilai seni tinggi.
Seluruh proses pembuatan yang dikerjakan dengan tangan menjadi keunggulan perak Kotagede. Kerampilan perajin yang telah diwariskan turun temurun sejak puluhan tahun menjadi jaminan kualitas untuk beragam produk perak, mulai dari kalung, gelang, cincin, dan bros.
Sebagai negara beriklim tropis, tanaman bambu menjadi komoditas istimewa yang kini banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya produk kerajinan yang beromset tinggi.
Awalnya tidak banyak varian produk yang dihasilkan, hanya besek dan pincuk. Berkat keuletan dan kemampuan merangkai lembar demi lembar bambu, kini perajin mampu menghasilkan ratusan jenis produk kerajinan, diantaranya tempat tissue, berbagai jenis lampu, dan produk lainnya yang menarik.
Sejak 1991 Dusun Brajan dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan bambu yang masih sangat produktif. Potensi itu terus dikembangkan termasuk dari segi desain.
Tingginya permintaan pasar akan produk kerajinan bambu dari Brajan mendorong produsen  harus menetapkan mutu produk. Oleh karena itu kerajinan bambu Brajan tidak hanya melayani permintaan pasar domestik, bahkan sudah dikenal di luar negeri, seperti Malaysia, Australia, Dubai, dan Belanda.