Keterbatasan lahan. Fakta itu tak menghalangi RW 01 Sunter Jaya mewujudkan konsep pengelolaan sampah dan penghijauan tanpa lahan.
Pembina Proklim Sunter Jaya Sutarno memaparkan, jauh sebelum bekerja sama dengan Astra, RW 01 Sunter Jaya sudah lama berinisiatif bergerak menuju kampung hijau. Konsepnya adalah lingkungan bersih, sampah terkelola di setiap RT.
Latar belakangnya, pada 2008 gang dan saluran air di RW 01 dipenuhi sampah. Kondisi tersebut tak lepas dari perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. Sutarno tergerak membuat suasana berbeda. Ia mencoba memilah dan mengelola sampah.
Selanjutnya Sutarno menawarkan konsep mengolah sampah organik, seperti sisa sayuran, kulit buah, aneka daun, dan kotoran ternak dengan komposter. "Saya selalu menekankan untuk memulai dari diri sendiri," tutur Sutarno.
Selanjutnya warga diperkenalkan dengan konsep 'pilah sampah jadi berkah'. Konsep tersebut membuat warga terbiasa memilah sampah. Pertemuan bulanan di tingkat RT dan RW menjadi media komunikasi serta ajang silaturahmi warga dan edukasi mengenai lingkungan sehingga cita-cita RT dan RW menuju kampung hijau sejalan.
Konsep pengelolaan sampah dari sumbernya dan penghijauan tanpa lahan ternyata diterima oleh Astra. Astra sepakat RW 01 Sunter Jaya menjadi binaannya.
Konsep dari Astra tentang pengelolaan sampah, pemanfaatan air, dan penghijauan disinkronkan dengan program Kementerian Lingkungan Hidup (LH), yakni program kampung iklim atau kampung proklim. Pada 2016 RW 01 Sunter Jaya meraih penghargaan proklim nasional. "Pertimbangan Astra menggandeng kami adalah inisiatif warga. Selain itu kami tinggal di ring 1 Astra, tidak jauh pantauannya. Diharapkan kampung ini bisa menjadi percontohan," ujar Sutarno.
Kader ini mencakup aktivis RW atau PKK yang potensial, kreatif, inovatif, dan mampu menggerakkan warga. "Di setiap RT ada tim hijau dengan tiga sampai lima anggota. Mereka bertanggung jawab terhadap wilayahnya masing-masing," ujar Sutarno.