Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid Jami Kampung Baru, Melintasi Arus Zaman

19 Juni 2019   18:18 Diperbarui: 19 Juni 2019   18:35 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puncaknya pada 1754 ada sebuah buku yang ditulis mengenai hukum Islam yang berkenaan dengan warisan, pernikahan, dan talak. Buku itu dibuat berdasarkan hasil diskusi VOC, ahli hukum Islam, dan kepala kampung. Buku itu  kemudian dijadikan pegangan di pengadilan.

Orang Moorish berasal dari dataran India pada akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16. Orang Spanyol atau Portugis menyebut umat Islam, entah dari Pakistan, India, Afrika Barat, atau  Semenanjung Arabia dengan Moorish yang artinya Muslim. Berbeda dengan orang Belanda yang menyebut umat Islam dengan Mohamadan atau umat Muhammad.

Pada waktu itu Moorish mengacu ke Dinasti Mariniah di Afrika Utara. Penetrasi orang-orang Muslim ke Spanyol dan Portugis dilakukan pada masa Dinasti Mariniah.

Jendela yang diberi teralis, menyerupai istana-istana di India. (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Jendela yang diberi teralis, menyerupai istana-istana di India. (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Arsitektur Masjid Jami Kampung Baru merupakan perpaduan kebudayaan Jawa dan kebudayaan India. Kebudayaan India dapat dilihat dari jendela yang diberi teralis, menyerupai istana-istana di India. Sementara itu kebudayaan Jawa tampak pada atap tajuk dan empat tiang soko guru di tengah bangunan yang berfungsi sebagai penyangga. Mimbar asli Masjid Jami Kampung Baru kini menjadi koleksi Museum Fatahillah.

Ahmad mengaku telah dilakukan dua sampai tiga kali peninggian masjid. Pasalnya bangunan berada di bawah jalan.

Bahkan pada 2014 masjid tak luput dari banjir. Oleh karena itu sekarang Masjid Jami Kampung Baru tengah direnovasi mengingat struktur bangunan yang sangat tua memerlukan perbaikan yang berkesinambungan. "Dinding sedang dikuliti supaya terlihat aslinya dan fasad dipertahankan. Bagian masjid yang tidak asli akan dibongkar," ujar Ahmad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun