Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang Bisnis bagi Pelaku UKM Melalui TEI 2018

5 November 2018   07:01 Diperbarui: 5 November 2018   18:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buyer menilai Furnistic Woodworking itu unik, berkualitas, dan harganya bersaing. (foto dokumentasi pribadi)

Tidak kalah terhormatnya memenuhi permintaan pasar dalam negeri ketimbang Indonesia dibanjiri produk dari negara lain. Promosi 'pakai produk Indonesia keren' perlu terus digencarkan.

Demikian pernyataan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Kompasiana Nangkring tanggal 23 Oktober 2018 lalu. Acara tersebut diadakan sebelum perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) pada 24-28 Oktober 2018.

TEI dinilai Enggartiasto mampu meningkatkan perdagangan baik di dalam maupun luar negeri. Indonesia berupaya menumbuhkan perekonomian melalui investasi dan ekspor. Ekspor tidak mungkin ditingkatkan dalam jangka panjang kalau industri tidak berjalan. Terlebih saat ini kita menghadapi penurunan daya beli dunia dan persaingan yang begitu ketat. "Ini tantangan," tutur Enggartiasto.

Melihat kondisi tersebut, perjanjian perdagangan, bisnis forum di berbagai negara, dan trade expo menjadi penting. Enggartiasto menyinggung penguatan dollar yang berat bagi importir apalagi industri yang menggunakan bahan baku impor. Berbeda halnya dengan eksportir yang menilai situasi itu menguntungkan. "Kendala tersebut perlu dipetakan sehingga pemerintah bisa menetapkan sejumlah langkah," kata Enggartiasto.

Enggartiasto mengingatkan Indonesia tidak boleh bergantung pada komoditi unggulan tertentu seperti batubara. Perlu ada diversifikasi atau refokus pada komoditi yang memiliki nilai tambah, misalnya tekstil, otomotif, dan furniture

Kini pemerintah fokus pada pariwisata. Bukan hanya penerimaan devisa yang meningkat juga mempengaruhi UKM dan sektor jasa. Pariwisata itu dapat digerakkan dengan investasi yang murah. Mengapa demikian? Enggartiasto mencontohkan pembangunan pelabuhan yang tidak hanya untuk tujuan wisata, juga pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

La Aji Lukas bersyukur pelaku UKM dari Indonesia Timur bisa tampil di event sekelas TEI. (foto dokumentasi pribadi)
La Aji Lukas bersyukur pelaku UKM dari Indonesia Timur bisa tampil di event sekelas TEI. (foto dokumentasi pribadi)
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, penulis berkesempatan berbincang-bincang dengan tiga pelaku UKM. La Aji Lukas memulai usaha yang berbasis kayu kelapa pada 2006. Sebelumnya ia bekerja selama lebih dari 20 tahun di perusahaan kayu kelapa di Manado. Lukas menabung sedikit demi sedikit untuk membeli mesin. Setelah dirasa memiliki modal yang cukup, ia mengundurkan diri.

Sehari-hari Lukas dibantu empat karyawan. Varian produk UD Ester Mandiri, diantaranya wadah tissue, wadah pena, dan furniture. Lukas melayani semua permintaan konsumen, termasuk mereka yang mengajukan desain sendiri.

Selama ini Lukas bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Manado. Keterlibatannya di TEI untuk pertama kalinya tidak lepas dari bantuan dinas. Bersama rekan pelaku UKM, Lukas terpilih mewakili Sulawesi Utara dalam program Designer Dispatch Service yang diadakan Kementerian Perdagangan (Kemendag). "Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Kemendag. Ternyata yang selama ini kami impikan dan pikirkan sangat membantu kami. Saya tidak bisa membalas semua itu," ujar Lukas.

Produk berbasis kayu kelapa. (foto dokumentasi pribadi)
Produk berbasis kayu kelapa. (foto dokumentasi pribadi)
Setelah mengikuti TEI, Lukas mengaku sangat puas dengan pelayanan Kemendag. Itu di luar  dugaannya. Lukas memperoleh banyak kenalan baru. Selain itu ia disatukan dengan pelaku UKM dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka saling mendukung. "Kami khususnya di Indonesia Timur dengan batasan jarak bisa juga sampai ke atas," kata Lukas.

Lukas berharap pengalamannya mengikuti TEI bisa menyemangati pelaku UKM di Sulawesi Utara. Selama mengikuti TEI, Lukas mendapat banyak respon. Peminat produknya, antara lain Meksiko, Perancis, dan Arab Saudi. "Kemarin ada yang memaksa beli produk untuk sampel. Saya sampaikan bahwa produk di sini hanya display," kata Lukas.

Pemasaran produk UD Ester Mandiri dilakukan melalui pameran yang diselenggarakan, diantaranya oleh dinas pariwisata dan dinas koperasi. Penjualan produk tersebut dalam jumlah kecil telah mencapai Perancis, Australia, dan Belanda. Selain itu produk dipasarkan di delapan galeri di Manado. Lukas menilai pasokan cinderamata berciri khas Manado terbilang kurang. Pasalnya perajin yang memiliki skill baik juga sangat kurang. Padahal bahan baku kelapa melimpah di wilayahnya. Lukas juga mengakui peralatan yang didatangkan dari Jawa ke Manado mengalami kenaikan harga. "Di Manado hanya ada enam sampai tujuh perajin yang masih eksis," tutur Lukas.

Lukas selama ini hanya fokus pada kebutuhan pasar lokal. Setelah mengikuti TEI, ia mendapat pencerahan bahwa ada kebutuhan dari pasar luar negeri. Mereka menyukai desain natural dan simpel serta multifungsi. Lukas menilai produk Indonesia berkualitas. Sayangnya keunggulan tersebut tidak diiringi kemampuan SDM dan kapasitas produksi. Lukas berharap pemerintah memberikan bantuan terkait peralatan dan pelatihan. "Harapannya usaha saya ke depan menjadi lebih baik," tutur Lukas.

Memfasilitasi UKM

Blasius Bratta mendirikan Furnistic Woodworking pada 2016. Blasius menyediakan produk souvenir(talenan dan gantungan kunci), craft (nampan), dan furniture (home decor serta meja dan kursi). Furnistic Woodworking berawal dari hobi. Blasius gemar membuat craft, salah satunya lampu duduk dari batang kayu. Produk tersebut ditampilkan di Facebook. Ternyata banyak orang yang berminat. Kemudian Blasius membuat varian lainnya, yakni furniture. Peminatnya ternyata ada. "Akhirnya saya memutuskan keluar dari pekerjaan di EO dan berkonsentrasi di usaha ini sampai sekarang," kata Blasius.

Blasius Bratta memulai usaha yang berawal dari hobi. (foto dokumentasi pribadi)
Blasius Bratta memulai usaha yang berawal dari hobi. (foto dokumentasi pribadi)
Sehari-hari Blasius dibantu tiga karyawan freelance. Jumlah karyawan mengikuti pesanan yang diterima. Ia pernah dibantu lima karyawan. Blasius menyampaikan, produk yang paling diminati adalah home decor rak buku. Blasius mengggunakan mahoni, pinus, jati belanda, atau jati solid sebagai bahan baku produknya. Semua bahan tersebut diperoleh di Magelang.

Pemasaran produk selain melalui online, yakni Facebook dan Instagram, juga pembagian brosur dan kartu nama di pameran. Pameran yang pernah diikuti Blasius, diantaranya Jateng Fair di Pemalang dan Magelang Expo. Tak hanya itu, Blasius memanfaatkan rumahnya sebagai lokasi display produk. Produk Furnistic Woodworking tidak hanya menjangkau Bandung, Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta juga Malaysia dan Singapura. "Pembeli terbanyak berasal dari Magelang dan sekitar Yogyakarta," kata Blasius.

TEI 2018 memfasilitasi dan mewadahi pelaku UKM untuk bertemu langsung dengan buyer. (foto dokumentasi pribadi)
TEI 2018 memfasilitasi dan mewadahi pelaku UKM untuk bertemu langsung dengan buyer. (foto dokumentasi pribadi)
Blasius yang berpartisipasi di TEI untuk pertama kalinya memandang respon buyer cukup bagus. Mereka berminat pada produknya. Selanjutnya Blasius akan menindaklanjuti dengan mengirimkan katalog via email. Buyer menilai Furnistic Woodworking itu unik dan berkualitas. Selain itu harganya berani bersaing. Furnistic Woodworking dipasarkan dengan harga mulai Rp 10 ribu untuk souvenir sampai jutaan rupiah untuk furniture. Blasius membebaskan pembelinya mengajukan desain sendiri.

Selama mengikuti TEI, Blasius memandang banyak sekali perajin yang berkompeten baik di kotanya sendiri maupun kota-kota lain di Indonesia. Hal itu menantangnya untuk terus berkarya. Selain itu Blasius menilai Kemendag telah bekerja dengan sangat baik. Kementerian berusaha mengangkat pelaku UKM, terutama mereka yang baru muncul. Kementerian memfasilitasi dan mewadahi pelaku UKM untuk bertemu langsung dengan buyer.

Buyer menilai Furnistic Woodworking itu unik, berkualitas, dan harganya bersaing. (foto dokumentasi pribadi)
Buyer menilai Furnistic Woodworking itu unik, berkualitas, dan harganya bersaing. (foto dokumentasi pribadi)
Pelajaran yang diperoleh Blasius selama di TEI, antara lain mengetahui minat dari setiap buyer mengingat perbedaan selera pasar dari masing-masing negara. Selain itu ia lebih memahami regulasi dan standar produk yang diinginkan. Hal itu menjadi penyemangat untuk menaikkan level produk.

Blasius berencana meningkatkan produksi, baik dalam hal kualitas dan kuantitas. Tak hanya itu, ia berniat membenahi workshop sesuai standar yang ada dan memperluas pasar, tidak hanya di lingkup Indonesia juga internasional. "Dekranasda Kota Magelang sangat mendukung pelaku UKM dengan memfasilitasi semua kebutuhan kami selama pameran, termasuk pelatihan," ujar Blasius.

Siap Ekspor

NTT adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki hasil ternak sapi terbesar. Sapi yang dikembangkan merupakan sapi pilihan sehingga menghasilkan kualitas daging yang baik. Daging tersebut dapat diolah menjadi bentuk apapun. NTT juga memiliki hasil laut yang melimpah, salah satunya ikan tuna. Sebagian besar nelayan mengolah ikan tuna menjadi makanan dengan cita rasa khas.

TEI dipandang mempu mendatangkan peluang bisnis melalui pembeli besar dari negara-negara lain. (foto dokumentasi pribadi)
TEI dipandang mempu mendatangkan peluang bisnis melalui pembeli besar dari negara-negara lain. (foto dokumentasi pribadi)
Yudhistira didirikan pada 1998. Usaha tersebut didukung tujuh karyawan. Sebagai pionir yang sudah lama bergerak di usaha pengolahan daging sapi, saat ini Yudhistira memiliki jenis makanan olahan dengan kualitas bermutu, halal, higienis, serta tanpa pewarna dan tanpa bahan pengawet. Varian produknya, yakni abon sapi, abon ikan tuna, dan dendeng sapi.

Yudhistira, produk berbasis daging sapi dan ikan tuna khas NTT. (foto dokumentasi pribadi)
Yudhistira, produk berbasis daging sapi dan ikan tuna khas NTT. (foto dokumentasi pribadi)
Wilayah pemasaran Yudhistira selain di toko dan supermarket di wilayah Kupang, juga menjangkau Larantuka, Ende, Sumba, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Atambua, dan Belu. Pemasaran online telah dicoba Yudhistira. Namun karyawan terlampau letih mengerjakan tugas lainnya. Padahal potensinya ada. Perlu ada karyawan yang khusus mengurusi bidang tersebut. Selama ini kesulitan yang ditemui terkait tenaga kerja. Butuh tenaga kerja yang kuat dan ulet. Saat pesanan meningkat mereka sangat kelelahan, bekerja sampai larut malam.

Yudhistira, makanan olahan dengan kualitas bermutu, halal, higienis, serta tanpa pewarna dan tanpa bahan pengawet. (foto dokumentasi pribadi)
Yudhistira, makanan olahan dengan kualitas bermutu, halal, higienis, serta tanpa pewarna dan tanpa bahan pengawet. (foto dokumentasi pribadi)
Yudhistira untuk pertama kalinya mengikuti TEI. Sebelumnya Yudhistira beberapa kali mengikuti pameran di Jakarta dan Surabaya. Bersama rekan pelaku UKM, Yudhistira terpilih mewakili NTT. Buyer dari Kuwait dan Arab Saudi menilai rasa yang ditawarkan Yudhistira kurang diterima lidah konsumen luar negeri. Berbeda dengan konsumen lokal yang masih bisa menerima. Mereka antuasias, suka, dan ingin memesannya.

TEI dipandang mempu mendatangkan peluang bisnis melalui pembeli besar dari negara-negara lain. Yudhistira siap menerima permintaan ekspor. Tentunya itu semua tidak lepas dari strategi pemasaran dan keaktifan dalam menawarkan produk.


Furnistic Woodworking

Kwayuhan, RT 01 RW 08

Kelurahan Gelangan, Kecamatan Magelang Tengah

Kota Magelang, Jawa Tengah

blasiusbratta@gmail.com

-081228740205, 083174997522-

Instagram: @furnistic_woodworking

Facebook: furnistic_woodworking

 

UD Ester Mandiri

Desa Kayuuwi I, Kawangkoan Barat

Minahasa, Sulawesi Utara

-082347876501-

 

Yudhistira

Jl. Abulobo Naikoten II Kec. Kota Raja

Kota Kupang, NTT

-082142340057-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun