Edukasi
Bagus memaparkan, koperasi zaman now harus bisa mengidentifikasi kebutuhan anggota. Apakah zaman now bisa menjadi suatu kondisi yang diterima sebagai satu lembaga yang  menyejahterakan manusia? Koperasi zaman now harus memiliki website. Kalau tidak, masyarakat atau anggota sulit memperoleh informasi seputar koperasi. Apakah koperasi bisa menarik anak muda? Zaman now bicara internet, revolusi industri, hingga artificial intelligence. Bagaimana memanfaatkan teknologi informasi tersebut? Ternyata di Indonesia terdapat 143,26 juta orang yang mengakses internet atau lebih dari 50% jumlah penduduk. Sebetulnya potensinya sangat besar bagi koperasi dalam memanfaatkan kondisi yang shifting. "Harus ada disruptive leader yang membawa visi masa depan ke masa kini," kata Bagus.
Jawa, Bali, dan Sumatera memiliki koneksi internet paling tinggi. Artinya potensi pasar di wilayah tersebut bisa ditangkap oleh koperasi zaman now. Know your customer, know your market. Gen Z memiliki  penetrasi internet paling tinggi. Pasar tersebut harus ditangkap koperasi.  Menanggapi fakta tersebut, pengelola koperasi harus mengubah dirinya untuk masuk ke era teknologi informasi. Seiring dengan masuknya dana desa, warga bisa mengakses internet melalui smartphone. Dengan demikian mereka turut serta dalam proses pembangunan. Potensi besar tersebut sangat menarik di era saat ini. Hal menarik saat membicarakan koperasi zaman now adalah humane entrepreneurship. "Adanya konektivitas antara pemilik perusahaan dan karyawan. Bicara koperasi, koperasi menjadi milik dan dikelola anggota," ujar Bagus.
Terkait teknologi digital, koperasi bisa menjadi alat atau instrumen untuk menarik dan melayani anggota. Sangat jelas bahwa koperasi mempunyai nilai dan prinsip untuk dijalankan. Marketing 4.0 menunjukkan bukan daya beli yang turun melainkan shifting ke online. Sentuhan online mendiferensiasikan sebuah perusahaan. Untuk itu harus ada pelatihan ulang untuk SDM yang akan menangani marketing 4.0. Dengan demikian mereka mampu  membuat kemasan yang bagus sampai artificial intelligence yang diimbangi dengan kualitas human to human. Intinya membantu perusahaan berelasi dengan pelanggan.
Bagus menilai Deputi Bidang Kelembagaan sangat mendukung reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi. Bagus mengilustrasikan kursus untuk anak yang menawarkan online dengan tiga kelebihan, yaitu murah, efisien dan efektif, serta berulang. Bicara pendidikan, adakah koperasi yang melakukan hal serupa untuk mendidik anggotanya atau mengedukasi masyarakat? Koperasi sebenarnya bisa diperkenalkan sejak dini. Sayangnya terkendala pada kurikulum. Bagus mencontohkan koperasi siswa di beberapa SMK. Apakah koperasi bisa menjadi media bagi siswa untuk berwirausaha? Salah satu titik masuk bonus demografi adalah koperasi. "Pegiat koperasi harus bisa melihat pasar yang tumbuh dengan cepat," tutur Bagus.
Menjadi tantangan untuk mewujudkan koperasi yang menyehatkan seluruh komunitas dunia. Dana besar dari koperasi sebaiknya diarahkan untuk mengkapitalisasi tujuan tersebut. Bagaimana memanfaatkan revolusi industri untuk memperkuat identitas koperasi? Apakah koperasi bisa dijadikan lahan untuk berbisnis oleh anggotanya? "Koperasi zaman now bicara kerja sama untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi anggotanya," kata Bagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H