Selain Ci Elis, ada pula penjual Bubur Ase di Kebon Kacang. Ci Elis dan penjual Bubur Ase lainnya layak disebut pahlawan kuliner. Mereka berusaha melestarikan masakan khas Betawi tersebut.Â
Penjual Bubur Ase yang tak banyak membuat makanan tersebut jarang ditemui. Hal itu menyebabkan masyarakat kurang mengetahui kuliner khas Betawi tersebut.Â
Agar tidak punah, Bubur Ase harus terus diupayakan keberadaannya. Berbeda dengan jaman sekarang, Bubur Ase mudah ditemui pada 1980-an. Dulunya bubur ini dijual keliling dengan cara dipanggul.
Menurut saya Bubur Ase itu kaya rasa. Bubur ini unik karena mengkombinasikan beberapa jenis makanan. Asinan yang segar dicampur dengan bubur yang lembek dengan banyak kuah.Â
Selain itu Bubur Ase mengandung gizi yang lengkap, yakni karbohidrat, protein pada tahu dan daging, dan serat pada sayuran. Paket lengkap yang dibutuhkan tubuh apalagi Bubur Ase dikonsumsi di pagi hari yang bisa menunjang aktivitas sepanjang hari.
Dibandingkan bubur khas Cianjur yang biasa ditemui bahkan hingga ke pelosok kampung, Bubur Ase boleh dikatakan kurang populer bahkan nyaris punah.Â
Diharapkan terjadi penurunan keahlian yang dilakukan dengan sadar oleh orang yang bisa kepada orang yang ingin bisa dan ingin tahu. Kalian juga ingin mencicipi Bubur Ase?Â
Tak perlu khawatir tersesat sebab Bubur Ase Ci Elis telah tercatat di Google Map. Menikmati Bubur Ase adalah salah satu upaya kalian menyelamatkan kuliner lokal Betawi ini dari kemusnahan.
Bubur Ase Ci Elis
Gang At-Taqwa No. 27, RT 9/RW17,
Kebon Melati, Tanah Abang,