Selain kegiatan di atas, OMFJ memiliki kegiatan lainnya seperti berpartisipasi di pameran atau memenuhi panggilan job paduan suara untuk pernikahan di gereja. Eda bersyukur anggota OMFJ memiliki potensi sebagai penyanyi, pelatih, dan pemain musik sehingga tidak membutuhkan waktu lama saat berlatih. Sebagai informasi, modal kegiatan di Burcin sebesar Rp 1,5 juta diperoleh dari job paduan suara.Â
OMFJ juga aktif memperkenalkan diri di ajang pertemuan dengan komunitas lain. Sudah cukup OMFJ menjadi organisasi daerah yang terkenal di lingkup NTT. OMFJ harus berani unjuk diri. Tujuannya adalah pengembangan diri para anggota yang secara tidak langsung telah membantu pemerintah untuk mempromosikan NTT. Tidak perlu ada dana khusus untuk membuat kegiatan tertentu atau membuka stand. "Ternyata kami bisa," tutur Eda.
Pada Festival Orang Muda NTT 2017 OMFJ menanggapi undangan membuka stand. Pengurus Divisi Seni Budaya OMFJ berkoordinasi dengan para anggota, mengumpulkan materi pameran yang mereka miliki seperti, anyaman, kalung, selendang, dan kain tenun. Kain tenun yang dipamerkan berasal dari Adonara, Solor, Maumere, hingga Sumba. Selain itu OMFJ memajang hasil karya anak-anak dari program Lewotana Mengajar.Â
Ternyata prospeknya bagus, pengunjung ingin membeli produk yang dipamerkan. Sayangnya produk itu tidak dijual. OMFJ selanjutnya berniat menyusun katalog kain tenun sebagai bentuk promosi budaya. Selain itu ada seorang dosen yang berencana membuka usaha produk kombinasi sutera dan tenun. Ia menawarkan kerja sama kepada OMFJ. Ada pula seorang perempuan yang mencari tenun Flores Timur untuk usaha sepatunya. "Pengunjung menilai sebagai langkah awal OMFJ memiliki keberanian yang luar biasa dan profesional. Itu pertama kalinya kami buka stand. Jika kami menanggapi peluang ini, ke depan tidak hanya organisasi yang hidup, kami pun bisa hidup," ujar Eda.
OMFJ berencana membangun local brand bernama Lewotana dengan menggandeng penenun yang belum difasilitasi pemerintah atau belum menemukan pasar. OMFJ ingin menjembatani penjual dan pembeli. Selain itu OMFJ berencana menjual emping jagung dengan berbagai varian rasa. Ide dari setiap anggota dieksekusi sambil berdiskusi untuk membagi peran yang jelas.Â
Intinya adalah action sambil melakukan evaluasi. Eda menyampaikan, OMFJ mengkritik pemerintah lewat karya. Selama ini OMFJ membuat kegiatan yang mengakomodir kemampuan masing-masing anggota. OMFJ juga memanfaatkan media sosial dengan menyebarkan informasi kegiatan melalui Instagram: @lewotana_omfj dan Facebook page Orang Muda Flores Timur Jakarta - OMFJ. OFMJ berharap dikenal dari Sabang sampai Merauke sehingga orang yang ingin mengetahui Flores Timur merujuk ke OMFJ, menjadi pusat informasi. "Harapan lainnya OMFJ berprospek ekonomi, mampu menghasilkan uang," tutur Eda.
Kondisi itu kerap dialami orang muda terlebih saat mengerjakan tugas kuliah hingga larut malam atau melewati cuaca tak menentu. Kemasan KayuPutihAroma ini praktis, tidak memakan banyak tempat saat disimpan di tas. Selain itu KayuPutihAroma mudah digunakan, cukup dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Kehangatan dan kenyamanannya membuat KayuPutihAroma menjadi temanhati, mendukung aktivitas dan membantu para anggota OMFJ mewujudkan mimpi tak bertepi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H