Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Akademi Menulis Kompasiana-PLN: Pendekatan Humanis Menuju Kebangkitan PLN

2 Mei 2016   23:35 Diperbarui: 3 Mei 2016   10:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asisten Manajer Keuangan, SDM&Administrasi PLN Pembangkitan Sumbagut Rakhmadsyah sebelumnya tidak tahu Kompasiana. Ini adalah peluang untuknya. Memanfaatkan  Kompasiana sebagai media untuk menyampaikan kepada masyarakat perihal kelistrikan di  Sumatera Utara. Operator PLN bekerja  tidak memandang hari raya. Menulis dengan tujuan menaikkan citra PLN. Sementara itu  Muhammad Taufiq melihat Kompasiana memiliki dialog yang santai layaknya berbicara dengan  kawan. Selain itu jarang ditemui berita yang  negatif. “Iklim sehat itu yang saya perlukan,” tutur Taufiq.

img-8824-57277d3a947a61610bccc2fd.jpg
img-8824-57277d3a947a61610bccc2fd.jpg
Kompasianer dapat mengajukan pertanyaan terkait tema yang dipresentasikan peserta Akademi Menulis Kompasiana-PLN

Bukan perkara mudah menulis feature bagi Rakhmadsyah yang berlatar pendidikan teknik elektro. Menulis adalah bidang baru baginya. Ketika penulis menanyakan hal tersebut, beliau menjawab awalnya sulit. Namun menjadi lebih mudah di Kompasiana. Ada berbagai  cara untuk membuka tulisan. Salah satunya dengan pernyataan atau kutipan.

Latar pendidikan yang sama dengan Rakhmadsyah juga dirasakan Soelistiyoadi Nikolaus dari PLN NTT. Sehari-hari Niko, sapaannya diberikan tanggung jawab  mengelola humas. Media social yang merupakan hal baru baginya memberikan  tantangan tersendiri.  Apalagi pembaca Kompasiana mencapai lebih dari 300 ribu. Hal itu adalah peluang karena masing-masing orang memiliki  komunitas masing-masing.

Dalam presentasi itu peserta juga menjelaskan SWOT selama mengikuti kegiatan. Menurut Taufiq, Strengths adalah seimbang antara teori dan praktik serta pengalaman dan teknik yang tinggi. Weaknesses yakni durasi pelatihan yang terlalu lama serta sarana dan prasarana yang masih kurang. Opportunities yaitu pengembangan diri peserta dan pengembangan skill pendukung. Sementara  Threats adalah kejenuhan peserta. 

Menutup presentasinya, Grahita mengutip quote John D. Rockefeller, "Next to doing the right thing, the most important thing is to let people know you are doing the right thing". Kami nantikan berita mengenai PLN yang lebih humanis dan positif. Bersama kita dukung PLN menuju tercapainya pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun