Bangun  dikau di keheningan embun
menyejuk-kan bara yg berkobar dijiwa
bara yang kau sulut kembali meneguh
membulatkan tekad meng-kaku kan  nestapa
pribadi yang mengingini validasi
cemerlang makhluk layak nan sarat prestasi
muak mu tehadap hina yang terlontar dari muka
muka yang cukup lama namun menghanguskan rasa
walau dayamu tak seluas buya hamka
nama pun tak seharum bapak hatta
tapi taji yang selalu kau gambar
adalah penyokohan diri yang terumbar
tak ada pengakuan dari lain selain diri
namun rasamu tak pernah memudar
berperang disela mentari
tanpa menyadari senja kan terpancar
tak ikhlaskah takdir yg sudah digariskan
tak puaskah hingga terlupakan
sebentar lagi kau akan dijemput
namun siang kau tetap sibuk bergulatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H