Mohon tunggu...
Karya Raksa
Karya Raksa Mohon Tunggu... Sales - Pedagang

Kegiatan diluar sarat dgn kejenuhan dan keberingasan.. disini kita bisa menuangkan sesuatu dgn perasaan tanpa khawatir tipu daya. Hanya itu saja membuat dunia ini tidak menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Memilikinya tapi Tidak Perasaan Itu

6 Maret 2024   11:30 Diperbarui: 6 Maret 2024   11:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku Memilikinya Tapi Tidak Perasaan Itu

aku bersama bayang kehitaman
mengikuti arah mata kakiku semaumu
tak hayal layak diriku jadi dua bagian
meniru tanpa malu-malu

seperti hari ini
aku Memilikinya tapi tidak perasaan itu
seperti hati ini
aku Memilikinya tapi tidak perasaan itu

Ku rasa sudah semua Dayaku
ku minta dengan semintanya
ku beri sepenuh hatiku
ku dapat rasa sekecewanya

sekejap aku bertemu lelahku diujung lorong,
menggumam penuh terus merongrong,
inginku lepas penuh upaya
namun tak lekang ia berseraya

anganku menyeruak
teraduk-aduk dalam benak
Haruskah ia muncul lagi
pantaslah terasa seperti ini

wujud nya tampak
kedudukan kekal sampai kelak
namun alih-alih sebagai mana ia
tetapi berdiri sepenuh egonya

aku tak mengerti kala terberi
kau minta seperti mengebiri
saat aku rela kau tunjuk semesta
bawalah pintamu kepadaku serta

di sadarmu semaumu
pintamu hal yang mutlak
dan diri ini hanya abdimu
patuh manut tanpa elak

batinku bertanya sebisanya
kisah ini seperti air susu dan air tuba
mengapa kita tak saling memberi
banyak hal yang sepatutnya kau mengerti
 
dalam piluku aku rindu
dikalbu ku tanya apa maumu
batin dan jasad ini memiliki selayak dirimu,
namun termenung aku selalu

AKU MEMILIKINYA TAPI TIDAK PERASAAN ITU

Sindang Laut , 6 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun