Mohon tunggu...
Karya Raksa
Karya Raksa Mohon Tunggu... Sales - Pedagang

Kegiatan diluar sarat dgn kejenuhan dan keberingasan.. disini kita bisa menuangkan sesuatu dgn perasaan tanpa khawatir tipu daya. Hanya itu saja membuat dunia ini tidak menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Menangis

1 Maret 2024   20:20 Diperbarui: 1 Maret 2024   20:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mungkin terharunya dia berjumpa dengan yg terjadi hanya satu waktu
terpukau ia dalam nya sanubari
tertegun bak kasih yang dirudung rindu
meneteslah segala yg ia rasakan meski itu bukan lah yang ia maksud
namun bibirnya terkunci saat ia menjumpainya
bahkan langit menangis serta
merasakan penuh cinta dalam
perasaan yang hilang entah kemana
tenggelam didalam nya pekat hitam dunia yang seolah tak membiarkan dirimu menjadi hal yang berbeda
kini engkau bisa mencurahkan semaunya sesukamu apa-apa yang terpuji

inikah cinta yang paling hakiki
menuai kebaikan dari sang ilahi
dibulan yang penuh hal suci
mari kita tapaki jalan menuju fitri

Sindang Laut , 1 Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun