Mohon tunggu...
Karya Raksa
Karya Raksa Mohon Tunggu... Sales - Pedagang

Kegiatan diluar sarat dgn kejenuhan dan keberingasan.. disini kita bisa menuangkan sesuatu dgn perasaan tanpa khawatir tipu daya. Hanya itu saja membuat dunia ini tidak menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Getir dalam Tawa

19 September 2022   10:25 Diperbarui: 19 September 2022   10:37 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Susunan naskah terukir sudah
Berimpi disiang hari nan mewah
Gerak melambat kian gundah
Jam berjalan makin melemah

Entah jawaban mu menuju pasrah
Kala tanya berkerumun tanpa arah
Menghujam layak belati
Merobek relung nya sanubari

Hingga kini tawamu berseri-seri
Tertekan hujam caci maki
Pola dikepala kian berhamburan
Termenung tanpa dugaan

Air mata tetap tak tertahan
Namun itu sudah bukan pilihan
Hilang bangga diragamu
Kempis lah congkak didadamu

Tidak kah kau mengerti
Ukiran hikmah kini

Kesambi, 19 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun