Mohon tunggu...
Suprianto
Suprianto Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer, Entrepreneur, CEO and Founder PT Manunggal Kencana Persada

Aktif sebagai Edupreneur. Berkeliling Indonesia diundang oleh Instansi Pemerintahan maupun swasta untuk sharing tentang Pengembangan Diri, Bisnis dan Motivasi. Mengundang? kirim email : suprianto.center@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Artificial Intelligence: Peluang atau Tantangan bagi Generasi Z?

22 Juni 2024   06:10 Diperbarui: 22 Juni 2024   06:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Ilustrasi: Artificial Intelligence]

Artificial Intelligence: Peluang atau Tantangan bagi Generasi Z?

Di era digital yang terus berkembang, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik hangat yang penuh dengan kontroversi dan perdebatan. Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah AI merupakan peluang atau tantangan bagi Generasi Z, dilihat dari berbagai perspektif termasuk dunia kerja, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari.

AI dan Dunia Kerja

Salah satu dampak paling signifikan dari AI adalah transformasi di dunia kerja. AI mampu melakukan berbagai tugas yang sebelumnya membutuhkan tenaga manusia, mulai dari analisis data hingga otomatisasi proses bisnis. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah AI akan menciptakan atau menghilangkan pekerjaan bagi Generasi Z?

Peluang:

  1. Pekerjaan Baru: AI membuka peluang untuk pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Contohnya termasuk insinyur AI, spesialis data, dan pengembang algoritma. Menurut laporan dari World Economic Forum, diperkirakan ada peningkatan permintaan untuk pekerjaan yang terkait dengan teknologi, termasuk AI, sebesar 16% pada tahun 2025 .


  2. Peningkatan Efisiensi: AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di tempat kerja, memungkinkan Generasi Z untuk fokus pada tugas yang lebih kreatif dan strategis. Ini bisa meningkatkan kepuasan kerja dan peluang karir.

Tantangan:

  1. Penggantian Pekerjaan: AI juga membawa risiko penggantian pekerjaan, terutama untuk tugas-tugas rutin dan administratif. Menurut sebuah studi oleh McKinsey Global Institute, sekitar 30% dari pekerjaan global dapat otomatis sepenuhnya oleh teknologi yang ada pada tahun 2030 .

  2. Kesenjangan Keterampilan: Generasi Z harus bersiap menghadapi kesenjangan keterampilan. Mereka perlu mengembangkan keterampilan teknis dan analitis untuk tetap relevan di pasar kerja yang semakin didominasi oleh AI. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini.

AI dan Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun