Mohon tunggu...
Coach Pramudianto
Coach Pramudianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Human Idea Practitioner

Mentransformasi cara berpikir untuk menemukan kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coaching Mentransformasi Budaya Mendidik

24 Juli 2023   19:21 Diperbarui: 26 Juli 2023   17:35 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari penulis diedit melalui canva

Peran pemerintah untuk berkolaborasi dan mendukung kemandirian sekolah-sekolah di NTT sangat diperlukan dengan cara : tidak menambah sekolah ataupun menambah ruang kelas untuk sekolah-sekolah negeri. Yang harus dilakukan peningkatan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan, supaya para siswa meningkat kualitasnya. Secara bertahap (20% pertahun) menarik guru atau kepala sekolah ASN yang ditempatkan di sekolah swasta supaya mereka berjuang untuk mandiri dan berkompetisi dengan sekolah negeri. Bantuan ASN di sekolah swasta membuat lemah lembaga dalam meningkatkan kualitas diri dan tanggung jawab gereja. Dengan demikian pemerintah bebannya berkurang untuk gaji ASN dan mendorong sekolah swasta dalam pengembangan sumber daya manusianya. Pemerintah dan Sinode (lembaga keagamaan) berkolaborasi untuk memberi penguatan berupa mindset change dalam melakukan pengajaran keagamaan, karena pendeta memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat.

Pernyataan mas Nadiem bahwa ijazah dan gelar sering kali tidak linier atau tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, masuk kelas tidak menjamin belajar, itu semua terjadi di sebagian besar di NTT dan bahkan saya mengatakan Guru Penggerak tidak mampu menggerakkan proses pembelajaran di kelas, Kepala Sekolah Penggerak tidak mampu membangun ekosistem merdeka belajar. 

Mas Nadiem harus hadir di tengah-tengah masyarakat NTT biar tahu secara langsung bukan hanya sekadar laporan dari bawahannya saja, diskusi dengan siswa dan guru-guru tanpa didesain pihak tertentu sehingga memiliki empati yang tinggi dan memberikan solusi yang tepat. Pejabat datang harusnya menjadi mystery guest untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

NTT menantikan kehadiran mas Nadiem untuk mendorong transformasi budaya mendidik dan kolaborasi antara kemendikbudristek dengan gereja. Mas Nadiem harus punya hati untuk "kesetaraan" pendidikan di wilayah NTT yang sangat membutuhkan sentuhan tersendiri. Seperti nyanyian anak-anak sekolah saat menyambut saya "selamat datang bapak, selamat datang bapak, kami ucapkan (2X), salam, salam, terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama..."

Selamat datang mas Nadiem di Nusa Tenggara Timur!

Dr. Pramudianto, PCC

Professional Coach for Education

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun