Ini adalah kisah tentang saya, tetapi akhirnya tentang Anda
Sejak kecil kisah Goliath dan David menginspirasi saya dan yang menarik adalah kemampuan David dalam hal percaya diri, fokus dan pantang menyerah, akhirnya dapat membuktikan dirinya sebagai seorang pemenang.
Saat ini saya melihat pertarungan antara Toyota dan Tesla sangat menyita banyak perhatian dunia, bahkan Akio Toyoda, CEO Toyota mengatakan "bisnis Tesla itu ibarat seorang chef yang berupaya menjual resep makanan, sementara Toyota sudah memiliki restoran lengkap dengan banyak menu makanan yang terbukti disukai oleh jutaan pelanggan." Â
Pendapat saya, berbagai menu dan jutaan pelanggan yang dimiliki Toyota, justru bisa menjadi kelemahan, karena menyedot energi, perhatian dan sumber daya manusia.Â
Ini persis yang dilakukan oleh Goliath sehingga  fokus Toyota bukan apa yang sedang dikerjakan oleh Tesla tetapi pada kemampuan dan proses yang telah dianggap sempurna. Â
Sedangkan Tesla seperti David fokus pada satu hal, satu menu, sedikit pelanggan dan itu pun mereka memahami kekurangannya sebuah teknologi baru.Â
Kadang orang berpikir besar, banyak, luas dan lamanya bisnis merupakan kekuatan, justru hal itu bisa menjadi kelemahan dan itu yang dimanfaatkan David untuk mengalahkan Goliath. Nyatanya pada tahun 2020 market capitalization Tesla telah mengungguli Toyota.
Apa yang menjadi perbedaan TESLA dan TOYOTA?
Ketika awal bekerja saya diperkenalkan dengan Six Sigma, Kaizen, Lean dan bahkan saya membeli buku Toyota Way yang mengajarkan tentang perencanan yang matang, ketepatan eksekusi dan prinsip perbaikan terus menerus.Â
Namun beberapa waktu Ron Askkenas, partner emeritus of schaffer consulting mengatakan: bahwa itu semua dan variasi lain dari perbaikan terus menerus dapat merusak kesehatan organisasi.