Cara yang dipilih para caleg untuk menarik massa menurut saya masih tidak jauh dari trik-trik konvensional. Entah itu dengan memanjang baliho di tempat-tempat yang dilewati orang, atau bagi-bagi kaos.
Namun kebanyakan caleg tidak mampu menggali kegelisahan masyarakat, dan menciptakan strategi komunikasi yang bersifat emosional.
Seorang caleg pernah menyampaikan demikian kepada masyarakatnya “ Jika saya terpilih sebagai anggota DPRD, maka saya mengembalikan lahan-lahan adat yang dikuasai oleh perusahaan kembali pada masyarakat”. Karena isu ini yang ia angkat dan memang menjadi sumber kegelisahan mayoritas masyarakat, maka iapun mendapatkan dukungan dan terpilih menjadi anggota DPRD.
Jadi, jika Anda tengah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, hal perlu Anda lakukan adalah menggali sumber kegelisahan dari basis pemilih Anda. Lalu komunikasinya beserta dengan solusi yang Anda tawarkan dengan menyesuaikan dengan tingkat pemahaman penerima pesan.
Untuk masyarakat yang memiliki pengetahuan yang lebih baik , umumnya akan melihat, apakah solusi yang Anda tawarkan masuk akal dan kongkrit . Itu sebabnya, sebisa mungkin susunlah suatu solusi yang komprehensif, logis dan sistimatis pada kelompok ini.
Jika Anda tidak menemukan sebuah isu yang penting, cobalah gali persoalan-persoalan yang tidak disadari masyarakat dan berdampak luas. Lalu komunikasikan secara efektif. Lalu berikan solusi.
Sebisa mungkin, kegiatan kampanye yang Anda jalankan dikombinasikan dengan cara-cara jangka pendek mengatasi kegelisahan itu. Misalnya seorang kandidat mengangkat masalah “ petani yang kesulitan mendapatkan pupuk”lalu bisa membangun kelembagaan petani untuk memungkinkan pemesanan dalam partai besar.
Lalu sang caleg menghubungkan dengan pabrik, sehingga harga lebih murah. Lalui ia menyuntikkan anggaran untuk pembelian pupuk, sehingga, petani bisa mendapatkan pupuk dengan harga lebih murah dan ia dianggap sebagai penolong.
Tentu juga jangan lupa mewujudkan janji Anda jika terpilih, karena itu adalah modal untuk pemlihan periode berikutnya.
Jadi, apakah Anda sudah menangkap kegelisahan masyarakat Anda?
Salam
Coach Nyoman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H