Kota Paris, telah lama diakui sebagai pusat mode/fashion dan rumah bagi top brand luxury dunia. Industri mode Perancis telah mempengaruhi cara berpakaian masyarakat internasional.Â
Beberapa brand asal Perancis seperti Louis Vuitton, Hermes, Chanel, Dior dan Saint Laurent, kerap menempati peringkat 10 besar "The Most Valuable Luxury Brands" dari tahun ke tahun seperti yang disampaikan Statista dan Brand Finance.
Hal ini tidaklah mengherankan, karena mode, fashion, dan kemewahan telah menjadi bagian dari kehidupan para bangsawan dan kaum Borjuis di kota ini. Sejarah panjang dan kompleks telah membentuk Paris menjadi destinasi utama bagi pecinta mode.
Ada beberapa hal berkontribusi pada status Paris sebagai kota fashion: Raja Louis XIV, misalnya. Selain dikenal karena kediktatorannya, ia juga terkenal karena kecintaannya pada keindahan dan estetika.
Ia dapat dikatakan sebagai titik mula dalam sejarah fashion Perancis. Seleranya yang wah membuatnya menjadi contoh bagi masyarakat. Istana Versailles-nya menjadi ikon keindahan dan kemewahan yang mempengaruhi budaya dan mode internasional.
Brand luxury asal Perancis juga memiliki sejarah yang panjang, misalnya Brand Hermes yang didirikan pada tahun 1837 oleh Thierry Herms.
Brand ini terkenal dengan produk kulit berkualitas tinggi, seperti tas, aksesori, dan pakaian. Salah satu produk ikonik Herms adalah tas Birkin dan Kelly, yang sering dianggap sebagai simbol status dan kemewahan.Â
Demikian juga Louis Vuitton didirikan pada tahun 1854 oleh Louis Vuitton. Brand ini terkenal dengan produk-produk kulit mewah seperti tas, koper, dan aksesori. Monogram LV yang ikonik sering terlihat pada produk-produknya.
Selain itu, Louis Vuitton juga memproduksi pakaian, sepatu, dan perhiasan. Harga produk-produk ini yang termasuk "wah" mencerminkan kualitas bahan, craftsmanship, dan eksklusivitas yang ditawarkanÂ
Revolusi mode/fashion oleh para desainer Perancis, seperti Coco Chanel, salah satu desainer paling berpengaruh, memperkenalkan blazer dan blouse yang nyaman untuk wanita.Â
Revolusi ini membawa perubahan besar dalam cara berpakaian wanita, membuatnya lebih santai dan elegan.
Di sisi lain Christian Dior juga memperkenalkan rok A-line yang jatuh hingga pertengahan betis, menampilkan tampilan yang feminin dan elegan. "Tampilan baru" ini sangat populer dan membantu mengembalikan industri mode Perancis ke puncaknya setelah vakum selama Perang Dunia II.
Selain Chanel dan Dior, Hubert de Givenchy dan Pierre Balmain melalui karyanya yang elegan berkontribusi besar dalam menjaga status Paris sebagai pusat fashion.
Selain itu, hadirnya sekolah Mode seperti cole de la Chambre Syndicale de la Couture Parisienne dan Institut Franais de la Mode telah menghasilkan banyak desainer terkenal yang berkontribusi pada reputasi kota sebagai pusat mode.Â
Terselenggaranya Paris Fashion Week yang diadakan 2x setahun turut menarik para selebriti, perancang mode, artis, supermodel dan juga media dari berbagai belahan dunia.
Jika dalam dunia mode dan fashion Paris mendapat acungan jempol, namun dalam pelaksanaan Olimpiade Paris 2024 ini justru menuai kritikan seperti sesi pembukaan yang dinilai sebagai niretika, vulgar hingga menista agama.
Juga Sungai Seine yang digunakan untuk lomba Triathlon yang telah dibersihkan dan memakan biaya besar juga ternyata tercemar bakteri E. Coli dan menyebabkan sakitnya atlet Kanada serta pengunduran diri tim Belgia dalam lomba tersebut.Â
Ayo Panitia Olimpiade Paris berbenahlah, jangan malu belajar dari Panitia 17 Agustusan di berbagai RT di Indonesia, nanti kita juga akan belajar dari anda bagaimana menciptakan brand brand ternama dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H