Profesi pramugari atau flight attendant merupakan salah satu profesi yang diminati oleh remaja Indonesia. Betapa tidak, karena profesi ini seolah menawarkan suatu gaya hidup yang glamour. Â Mulai dari berperjalanan ke berbagai kota, baik di dalam negeri maupun luar negeri, menikmati aneka kuliner kunjungan ke tempat wisata hingga "shopping" di daerah yang disinggahinya. Hal hal ini seolah menjadi bagian dari gaya hidup seorang awak kabin.
Ada pula  remaja yang jatuh cinta dengan profesi ini, ketika mereka melihat dan merasakan pengalaman berinteraksi dengan awak kabin ketika masa kecil. Sosok awak kabin yang penuh senyum penuh ramah dan juga memberikan pelayanan tulus kepada para penumpang menginspirasi mereka untuk menjalani profesi ini dimasa depannya.
Pramugaricerdas academy merupakan komunitas yang dibentuk oleh Coach Juli Nugroho, seorang konsultan. trainer dan empowerment coach di tahun 2015 lalu, dengan tujuan untuk memberi wadah kepada para "wannabe" pramugari agar dapat berinteraksi dengan para praktisi didunia awak kabin, sehingga bisa terjadi sharing knowledge dan experience.
Di akhir November 2016 lalu, pramugaricerdas academy kembali menggelar event pramugaricerdas meetup. Event kali ini terselenggara berkat kerjasama dengan Binus Online Learning, bertempat di Exhibition Hall, lantai 3 - Kampus Anggrek Binus, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sesi sharing ini menampilkan 5 pembicara dengan topik beragam, namun memiliki benang merah dengan profesi flight attendantÂ
Sesi pertama membahas mengenai pentingnya memilih profesi yang sesuai dengan passion ataupun minat bakat kita. Pemilihan profesi yang tepat akan membuat kita merasa Enjoy melakukan perkerjaan, lalu akan membuat kita Easy dalam melakukan tugas tugas tersebut sehingga menjadi excellence, yang pada akhirnya akan membuat kita bisa Earn dari pekerjaan tersebut. Selain itu, melakukan pekerjaan yang kita sukai juga bisa meminimalisir stress kita di tempat kerja. Lebih baik kita memilih profesi yang sesuai dengan minat/bakat atau kekuatan kita, ketimbang kita mati matian berprofesi pada area dimana kita memilii banyak kelemahan.
Pada sesi ini juga dilakukan Tes minat bakat yang bisa memberikan indikasi awal kepada peserta apakah dirinya memiliki minat dan bakat sebagai seorang awak kabin atau tidak. Untuk menjadi seorang awak kabin memang harus memiliki kombinasi berbagai strength tipologi tertentu seperti : Serving, Caretaker, Ambasador, Safety, Communication dsb. Sesi tes minat bakat ini, dibawakan oleh Bunda Meili Amalia, seorang praktisi Talents Mapping dari www.tesminatbakat.com.
Sesi kedua menampilkan Coach Juli Nugroho, founder pramugaricerdas academy yang membawakan tentang service excellence mindset. Mindset ini memang mutlak harus dimiliki oleh para awak kabin, betapa tidak, karena  tugas utama dari awak kabin antara lain adalah memberikan rasa nyaman melalui  pelayanan prima kepada penumpang dan juga menjaga keamanan dan keselamatan mereka selama penerbangan. Mindset merupakan pola pikir yang akan menggerakkan tindakan kita, jadi tanpa mindset pelayanan, pekerjaan melayani hanyalah sebuah tugas rutin yang tidak dijalankan secara tulus. Mindset service excellence akan membawa kita pada seseorang yang melayani secara tulus.
Dalam sesi ini disampaikan berbagai studi kasus tentang service excellence yang dilakukan oleh berbagai maskapai penerbangan dunia seperti Southwest Airlines, Virgin air, British Airways, Â Cathay Pacific, Garuda Indonesia dsb.
Dalam era yang serba digital, tidaklah mengherankan bila terjadi perubahan perubahan dalam cara berbisnis. Munculnya Amazon, Go Jek, Air BnB menunjukkan bahwa bussiness model dan pola interaksi antara brand dengan custoomernya berubah,. Didunia pendidikan juga mengalami kemajuan dengan munculnya Online Learning yang mana memungkinkan tetap terjadinya interaksi secara erat antara mahasiswa dengan pengajar, walaupun tidak bertemu dengan secara fisik.Â
Di sesi ke 3, Bapak Engkos Achmad Kuncoro, direktur Binus Online Learning secara gamblang membahas tentang Perkuliahan Online Sebagai gaya Hidup Masa Kini. Para praktisi Awak kabin yang memiliki jadwal terbang yang padat, masih bisa melanjutkan pendidikannya melalui perkuliahan online, karena melalui sistem kuliah seperti ini mereka tetap bisa belajar disaat melalui perangkat gadget mereka setelah penerbangan usai. Apalagi kini akses wifi sudah dapat ditemukan dimana mana. Â Â
Sesi Sharing selanjutnya diisi oleh Herina Putri, awak kabin Batik Air dan Arfita Dwi Putri, awak kabin senior Garuda Indonesia. Banyak hal yang disharingkan oleh kedua awak kabin ini antara lain tentang proses seleksi, sikap sikap profesional yang harus dimiliki oleh seorang pramugari hingga pengalaman pribadi seperti jalan panjang menjadi pramugari hingga pengalaman saat turbulensi di udara. Kedua pramugari ini juga menyemangati para wanna be untuk tidak pernah menyerah untuk menggapai cita cita, mengingat banyak diantara peserta yang udah beberapa kali gagal dalam tes seleksi. Mereka juga mengingatkan agar para wannabe selalu menjaga sikap, menampilkan keramahan dan selalu respek kepada siapapun.
Melalui rangkaian acara yang padat ini, diharapkan dapat menginspirasi  para flight attendant wannabe untuk mengenali dirinya, memperkuat potensi yang sudah ada,  memiliki mindset service excellence sejak dini, dan terus mengejar cita citanya. Semoga pramugaricerdas meetup ini bisa berkontribusi dalam peningkatan kualitas awak kabin Indonesia di waktu mendatang. (oleh Coach Juli Nugroho - empowerment coach).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H