Mohon tunggu...
Dewi M Rangkuti
Dewi M Rangkuti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

@cmahrani

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Input Pengajar Berkualitas Menghasilkan Output Murid Berkelas

7 Agustus 2014   12:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:12 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407362459181129562

Tidak itu saja, pada kenyataannya sering guru tidak memiliki pemahaman tentang kondisi anak didik sehingga perlakuan yang dilakukan oleh guru di kelas pun tidak optimal atau tidak sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan anak didik. Guru adalah sosok terpenting dalam dunia pendidkan. Diperlukan kompetensi khusus bagi para guru dalam menerapkan bagaimana cara-cara khusus mendekatkan diri pada anak didik sehingga tidak menjadi sosok yang ditakuti namun menjadi sosok yang disegani dan selalu ingin didekati oleh para anak didik. Merasa nyaman bersama para guru juga jalan meningkatkan pendidikan mereka. Karena menciptakan pendidik yang berkualitas menghasilkan anak didik yang berkelas.

Fenomena sertifikat sebagai guru profesional. Adapun yang menjadi perhatian khusus adalah guru-guru yang beramai-ramai memperoleh sertifikat profesional (sertifikasi) sebahagian terlihat tidak fokus menambah kompetensi khusus sebagai upaya mengkualitaskan kemampuan mendidik. Besarnya keuntungan kenaikan gaji yang didapat setelah sertifikasi belum terlihat langsung pada meningkatnya kualitas pendidikan Indonesia. Berbeda kondisi proses belajar mengajar antara di kota-kota dan di daerah-daerah terpencil pelosok negeri ini. Ketidakhadiran guru di kelas, fasilitas sekolah yang masih terbatas hingga kecurangan dalam Ujian Nasional (UN).

Apabila masalah pendidikan sudah dapat dengan mudah kita atasi maka kita sudah memutuskan lingkaran setan kemiskinan yang merupakan solusi. Membangun negeri adalah dengan mengkualitaskan sumber daya manusia dalam negeri. Dengan meningkatkan mutu pendidikan.

Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku

Kelebihan buku ini adalah dapat dibaca oleh semua kalangan, mulai dari anak murid sekolah dasar/menengah yang mengenalkan bagaimana dunia sekolah mereka hingga umum yang juga memperoleh sebagian informasi tentang membangun profesionalisme guru sebagai gambaran dunia pendidikan Indonesia. Serta mengenalkan pada masyarakat program-program apa saja yang sudah diterapkan di Indonesia sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di dalam negeri. Pun pihak-pihak terkait mana saja yang sudah berperan di luar campur tangan pemerintah, yakni seperti Tanoto Foundation.

Kekurangan yang saya lihat di dalam buku ini, sesuai dengan yang saya katakan di atas sebab buku ini dapat dibaca oleh umum sangat disayangkan gambar-gambar sebagai pelengkap di dalamnya tidak menampilkan hasil-hasil dokumentasi selama di lapangan. Bukankah juga bisa dijadikan sebagai bukti nyata tentang gambaran dunia belajar mengajar di Indonesia? Pembaca akan merasa puas bila kisah inspiratif para pendidik dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi sesuai kenyataan di lapangan tersebut.

Dan hal lain yang menjadi kekurangan adalah mengapa ISBN buku ini tidak terdaftar di situs jejaring sosial dunia literasi/katalogisasi buku www.goodreads.com ? sudah beberapa kali saya coba input di kolom searching by ISBN namun yang keluar hanya tampilan No Results.

Harapan saya setelah membaca buku ini, semoga akan ada lagi buku-buku lanjutan seperti ini yang semakin menginspirasi para pendidik maupun para pemuda yang ingin menjadi pendidik, namun yang terpenting adalah dengan adanya buku seperti ini kita lebih melek terhadap fenomena-fenomena pendidikan di dalam negeri sehingga bisa dicari solusi bersama karena pendidikan Indonesia tidak sepenuhnya berada di tangan pemerintah. Ada tanggung jawab bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia demi kesejahteraan masyarakat di kemudian hari.[]

___

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun