Mohon tunggu...
Clyffio Vatikani
Clyffio Vatikani Mohon Tunggu... Lainnya - Thanks for coming

economics and business faculty student who loves biology and health sciences

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketahui Kapan Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Daerahmu Tahun 2020

18 September 2020   19:00 Diperbarui: 6 November 2020   16:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bayangan/Shutterstock

Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Matahari merupakan fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. 

Peristiwa ini terjadi setiap 2 kali dalam satu tahun di daerah tropis. Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat kulminasi matahari selain beberapa negara seperti Afrika (Gabon), Zaire (Uganda) Kenya dan Somalia.  

Fenomena ini ditandai dengan suhu udara yang lebih panas dibandingkan dengan biasanya karena  terjadi pada siklus musim kemarau dan terjadi pada periode bulan September sampai Oktober. Hal ini disebabkan karena Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan.

Sejarah singkat,

Dilansir dari Kumparan.com, dalam catatan sejarah, kulminasi matahari bermula ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak pada tahun 1928. Tujuan kedatangan dari rombongan ini ke Pontianak adalah untuk menetapkan titik khatulistiwa di kota Pontianak. Pada tahun 1930, tugu yang menandai titik khatulistiwa ini disempurnakan dengan ditambahnya lingkaran di bagian atas tugu, dan delapan tahun kemudian, tugu tersebut kembali disempurnakan dengan menggunakan kayu belian yang adalah kayu besi khas Kalimantan Barat dengan tinggi 4,4 meter.

Tugu Khatulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat | flickr.com/photos/adaduitokla
Tugu Khatulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat | flickr.com/photos/adaduitokla

Perubahan pada tugu ini terus dilakukan hingga pada tahun 1990 dibuat sebuah kubah dan duplikat tugu yang berukuran 5 kali lebih besar dari aslinya. Kedua tugu ini baik yang asli maupun duplikatnya mempunyai tulisan plat di bawah anak panah yang menunjukan letak Tugu Khatulistiwa pada garis bujur. 

Peresmian tugu ini dilakukan pada tanggal 21 September tahun 1991 oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu Parjoko Suryokusumo, dan dilindungi oleh Pasal 26 UU No.5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Dilansir dari akun instagram resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yakni lapan_ri, kulminasi matahari akan terjadi di 54 kota di Indonesia dimulai dari tanggal 7 September 2020-21 Oktober 2020. Perlu diketahui bahwa fenomena alam ini terjadi pada waktu yang berbeda sesuai dengan letak geografis.

Selengkapnya dapat disimak dibawah ini untuk waktu dan tempat terjadinya kulminasi matahari di beberapa kota di Indonesia.

DAERAH SUMATERA

Sabang, 7 September, 12.36.40 WIB

Banda Aceh, 8 September, 12.37.57 WIB

Medan, 11 September, 12.21.53 WIB

Gunungsitoli, 19 September, 12.23.22 WIB

Padang, 25 September, 12.10.11 WIB

Muarasiberut, 27 September, 12.14.08 WIB

Pekanbaru, 21 September, 12.07.14 WIB

Tanjungpinang, 20 September, 11.55.33 WIB

Kep. Natuna, 12 September, 11.43.23 WIB

Jambi, 26 September, 11.56.48 WIB

Bengkulu, 2 Oktober, 12.00.12 WIB

Enggano, 6 Oktober, 11.58.57 WIB

Palembang, 30 September, 11.50.56 WIB

Pangkalpinang, 28 September, 11.46.08 WIB

Manggar, 30 September, 11.36.50 WIB

Bandarlampung, 6 Oktober, 11.47.00

DAERAH JAWA

Serang, 8 Oktober, 11.42.52 WIB

Jakarta, 8 Oktober, 11.40.06 WIB

Bogor, 9 Oktober, 11.40.03 WIB

Bandung, 10 Oktober, 11.36.30 WIB

Semarang, 10 Oktober, 11.25.12 WIB

Surakarta, 12 Oktober, 11.23.06 WIB

Yogyakarta, 13 Oktober, 11.24.44 WIB

Surabaya, 11 Oktober, 11.15.41 WIB

Banyuwangi, 14 Oktober, 11.08.33 WIB

Kep. Kangean, 10 Oktober, 11.05.37 WIB

DAERAH KALIMANTAN

Pontianak, 22 September, 11.35.21 WIB

Palangkaraya, 28 September, 11.14.55 WIB

Nunukan, 11 September, 12.07.21 WIB

Tanjungselor, 15 September, 12.05.25 WIB

Samarinda, 24 September, 12.03.23 WIB

Banjarmasin, 1 Oktober, 12.11.14 WIB

DAERAH SULAWESI

Miangas, 8 September, 11.31.17 WITA

Manado, 19 September, 11.34.20 WITA

Gorontalo, 21 September, 11.40.46 WITA

Palu, 25 September, 11.52.08 WITA

Majene, 2 Oktober, 11.53.24 WITA

Barabai, 29 September, 12.08.43 WITA

Makassar, 6 Oktober, 11.50.20 WITA

Kendari, 3 Oktober, 11.38.55 WITA

Wakatobi, 6 Oktober, 11.33.43 WITA

DAERAH BALI DAN NUSA TENGGARA

Buleleng, 14 Oktober, 12.05.26 WITA

Denpasar, 15 Oktober, 12.04.52 WITA

Mataram, 15 Oktober, 12.01.16 WITA

Sumbawabesar, 15 Oktober, 11.56.04 WITA

Ende, 15 Oktober, 11.39.05 WITA

Waingapu, 18 Oktober, 11.44.04 WITA

Kupang, 19 Oktober, 11.30.31 WITA

Ba'a (Rote Ndao), 21 Oktober, 11.32.22 WITA

DAERAH KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA

Daruba (Morotai), 17 September, 12.21.14 WIT

Sofifi, 21 September, 12.22.47 WIT

Ambon, 2 Oktober, 12.16.34 WIT

Tual, 7 Oktober, 11.56.38 WIT

Saumlaki, 13 Oktober, 12.00.55 WIT

Sumber: lapan_ri

Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun