IPB University mengadakan pelatihan tari bertajuk Aksara Gerak, yang berlangsung pada Sabtu pagi pukul 10.00 hingga 12.00 WIB di Koridor Gedung Fakultas Pertanian IPB. Program ini bertujuan menjadi wadah bagi mahasiswa, khususnya Insan Asrama (IA), yang tertarik mendalami seni tari dari dasar serta mengembangkan ekspresi diri bersama komunitas dengan minat yang sama.
Bogor, 19 Oktober 2024 -- Divisi Art The Doctor 61Pelatihan Aksara Gerak yang diikuti oleh 30 peserta IA meliputi berbagai sesi menarik yang dimulai dengan perkenalan antara peserta dan panitia.Â
Setelah itu, diperkenalkan konsep dasar tari melalui materi yang mencakup definisi, jenis-jenis, bentuk, dan unsur-unsur penting dalam tari. Peserta belajar bahwa seni tari memiliki ragam bentuk dan makna yang berbeda-beda, tergantung pada tradisi, tujuan, dan unsur budaya yang melatarinya.
 Dalam sesi pemanasan, para peserta diajak untuk melatih kelenturan tubuh dan kesiapan fisik untuk menyelaraskan gerakan. Pemanasan ini juga berfungsi sebagai persiapan mental, sehingga peserta lebih siap untuk menerima pelatihan teknik dasar yang akan diberikan.
Kegiatan dilanjut sesi pelatihan teknik dasar tari yang dimulai dengan penjelasan singkat dari M. Rifki Al-Ayubi dan Agitha Natalia, volunteer dari kalangan peserta sendiri, yang mempraktikkan beberapa gerakan dasar sebagai panduan. Keduanya memperlihatkan teknik-teknik penting dalam menari, seperti keseimbangan, kelincahan, dan keselarasan gerakan tubuh, yang merupakan pondasi utama dalam setiap gerakan tari.
Showcase tari daerah menjadi bagian menarik dalam pelatihan ini. Di sini, M. Rifki memperagakan beberapa gerakan tari tradisional yang bertujuan untuk memperkenalkan peserta pada keragaman budaya dan seni tari di Indonesia. Para peserta tampak antusias mengikuti showcase ini. Sesi ini tidak hanya memperkenalkan seni tari dari berbagai daerah, tetapi juga memupuk rasa bangga akan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
Acara ditutup dengan pemberian apresiasi pada peserta yang menjadi volunteer. Sebagian besar peserta menyampaikan apresiasi terhadap panitia dan pelatih, terutama karena materi yang disampaikan mampu dipahami dengan baik. Mereka merasa pelatihan ini membantu dalam menginternalisasi nilai kerja sama dan relasi sosial antar-IA dengan minat yang sama.
Program Aksara Gerak berhasil mencapai beberapa hasil yang diharapkan, yaitu peserta dapat memahami materi dengan baik, mempraktikkan teknik dasar tari, dan membangun relasi yang erat antara satu sama lain. Pelatihan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat tari serta berkontribusi terhadap keberlanjutan seni dan budaya.
Pelatihan Aksara Gerak juga mendukung dua poin penting dari Sustainable Development Goals (SDG's). Pertama, poin ke-4, Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan akses inklusif dan berkualitas kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan ekspresi budaya. Kedua, poin ke-5, Kesetaraan Gender, dengan melibatkan peserta laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ini secara setara, membantu menghilangkan stereotip gender dalam seni budaya.
Sebagai program kerja, Aksara Gerak membuka peluang bagi Divisi Art The Doctor 61 untuk terus mengembangkan kegiatan seni tari di lingkungan asrama IPB. Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan tari, tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengekspresikan diri serta menjalin relasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H