Mohon tunggu...
The Doctor
The Doctor Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

The Doctor IPB atau singkatan dari Dormitory Club Creator merupakan organisasi asrama IPB yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat Mahasiswa PKU. Dormitory Club Creator terdiri dari 6 divisi yaitu (1) Tutor Sebaya, yang berfokus meningkatkan pemahaman di bidang akademik mahasiswa tingkat PKU; (2) Young Agricultural, yang berfokus pada pelatihan dan pemberian wawasan pertanian secara luas; (3) Jurnalistic and Media, yang berfokus pada pembinaan kepenulisan, fotografi, desain grafis, dan videografi; (4) Junior Enterprise Leader, yang berfokus pada pengembangan minat mahasiswa tingkat PKU terkait manajemen sebuah bisnis; (5) Art, yang berfokus pada pengembangan minat mahasiswa PKU di bidang seni; (6) Sport, yang berfokus pada penyaluran hobby di bidang olahraga mahasiswa PKU.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengukir Gerak, Merangkai Ekspresi: Aksara Gerak The Doctor IPB 61

2 November 2024   21:37 Diperbarui: 2 November 2024   21:47 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor, 19 Oktober 2024 -- Divisi Art The Doctor 61 IPB University mengadakan pelatihan tari bertajuk Aksara Gerak, yang berlangsung pada Sabtu pagi pukul 10.00 hingga 12.00 WIB di Koridor Gedung Fakultas Pertanian IPB. Program ini bertujuan menjadi wadah bagi mahasiswa, khususnya Insan Asrama (IA), yang tertarik mendalami seni tari dari dasar serta mengembangkan ekspresi diri bersama komunitas dengan minat yang sama.

Pelatihan Aksara Gerak yang diikuti oleh 30 peserta IA meliputi berbagai sesi menarik yang dimulai dengan perkenalan antara peserta dan panitia. 

Setelah itu, diperkenalkan konsep dasar tari melalui materi yang mencakup definisi, jenis-jenis, bentuk, dan unsur-unsur penting dalam tari. Peserta belajar bahwa seni tari memiliki ragam bentuk dan makna yang berbeda-beda, tergantung pada tradisi, tujuan, dan unsur budaya yang melatarinya.

 Dalam sesi pemanasan, para peserta diajak untuk melatih kelenturan tubuh dan kesiapan fisik untuk menyelaraskan gerakan. Pemanasan ini juga berfungsi sebagai persiapan mental, sehingga peserta lebih siap untuk menerima pelatihan teknik dasar yang akan diberikan.

Kegiatan dilanjut sesi pelatihan teknik dasar tari yang dimulai dengan penjelasan singkat dari M. Rifki Al-Ayubi dan Agitha Natalia, volunteer dari kalangan peserta sendiri, yang mempraktikkan beberapa gerakan dasar sebagai panduan. Keduanya memperlihatkan teknik-teknik penting dalam menari, seperti keseimbangan, kelincahan, dan keselarasan gerakan tubuh, yang merupakan pondasi utama dalam setiap gerakan tari.

The Doctor 61
The Doctor 61

Showcase tari daerah menjadi bagian menarik dalam pelatihan ini. Di sini, M. Rifki memperagakan beberapa gerakan tari tradisional yang bertujuan untuk memperkenalkan peserta pada keragaman budaya dan seni tari di Indonesia. Para peserta tampak antusias mengikuti showcase ini. Sesi ini tidak hanya memperkenalkan seni tari dari berbagai daerah, tetapi juga memupuk rasa bangga akan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Acara ditutup dengan pemberian apresiasi pada peserta yang menjadi volunteer. Sebagian besar peserta menyampaikan apresiasi terhadap panitia dan pelatih, terutama karena materi yang disampaikan mampu dipahami dengan baik. Mereka merasa pelatihan ini membantu dalam menginternalisasi nilai kerja sama dan relasi sosial antar-IA dengan minat yang sama.

Program Aksara Gerak berhasil mencapai beberapa hasil yang diharapkan, yaitu peserta dapat memahami materi dengan baik, mempraktikkan teknik dasar tari, dan membangun relasi yang erat antara satu sama lain. Pelatihan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat tari serta berkontribusi terhadap keberlanjutan seni dan budaya.

Pelatihan Aksara Gerak juga mendukung dua poin penting dari Sustainable Development Goals (SDG's). Pertama, poin ke-4, Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan akses inklusif dan berkualitas kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan ekspresi budaya. Kedua, poin ke-5, Kesetaraan Gender, dengan melibatkan peserta laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ini secara setara, membantu menghilangkan stereotip gender dalam seni budaya.

Sebagai program kerja, Aksara Gerak membuka peluang bagi Divisi Art The Doctor 61 untuk terus mengembangkan kegiatan seni tari di lingkungan asrama IPB. Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan tari, tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengekspresikan diri serta menjalin relasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun