Perjalanan putra Indonesia Timur asli Manggarai Barat NTT, Honorius, adalah salah satu kisah inspiratif membuka lapangan kerja di tanah kelahirannya.Semua berawal dari keinginan untuk mendirikan perusahaan untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal yang akan dipekerjakan di setiap instansi pemerintahan maupun perusahan swasta di wilayahnya.
Untuk mencari pengalaman, pada tahun 1985 ia berangkat ke Bali, dan sempat bekerja di Hotel Padma Bali milik Perusahaan Djarum Super, dengan kapasitas kamar 450 kamar, pada periode 1990-2207.
Di tempat inilah, Honorius dilatih memahami tugasnya sebagai housekeeping supervisor dan dituntut untuk berdedikasi dan memiliki loyalitas kepada perusahaan tempatnya bekerja. Sambil bekerja di hotel, ia juga menimba ilmu di Fakultas Ilmu Pendidikan, program studi Pendidikan Moral Pancasila, jenjang Diploma 3.
Merintis Usaha Sendiri
Motivasi Honorius untuk berbisnis lebih menggelora, sehingga pada tahun 2007 ia memutuskan kembali ke kampung halaman dan merintis usaha di Manggarai Barat dengan berbekal pengalaman yang diperoleh saat bekerja hotel.
Honorius memaksakan diri untuk mengawali cita-citanya untuk berbisnis dengan tekad dan kemauan yang kuat. Pada periode 2007-2009 ia mulai mempraktikkan pengalamannya di Hotel Bidadari dan Puri Sari. Selain itu ia juga melakukan kegiatan door to door untuk menawarkan jasa sebagai cleaning service di kantor-kantor, hotel dan restoran.
Baginya, seorang pejuang yang sabar dan selalu rendah hati memilih bekerja sebagai tukang bersih dan pungut sampah. Pilihan ini adalah keputusan mulia baginya karena merupakan peluang, di saat banyak orang yang menganggap pekerjaan itu hina dan tidak bernilai.Â
Pada tahun 2010 ia akhirnya memutuskan untuk mendirikan perusahan sendiri yang bergerak di sektor jasa perekrutan tenaga kerja yang akan dipekerjakan sebagai cleaning service, driver, security dan supervisor di hotel, restoran, BUMN, BUMD, dan institusi pemerintah.
Banyak hotel sudah mulai mempercayainya dan menawarkan kontrak kerjasama dengan perusahaan miliknya tersebut.
Sejak tahun 2010 hingga 2019 perusahaannya berhasil merekrut tenaga kerja dengan jumlah yang signifikan hingga 400-500an tenaga kerja yang tersebar di 4 kabupaten yaitu wilayah Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat dan Ngada. Namun angka ini menurun drastis hingga 250 orang saat pandemi Covid-19.
Mulai Dikenal Publik
Berkat dukungan dari seluruh keluarga, Honorius mampu bertahan di tengah gelombang kehidupan yang besar dan menantang dalam membangun perusahaan. Setelah bertahan di tengah badai, nama Honorius kini mulai banyak dikenal oleh masyarakat Manggarai Barat, sejak setelah kembali ke daerah ujung barat Pulau Flores pada tahun 2007.
Lahir dari keluarga yang sederhana, Honorius adalah putra sulung dari delapan bersaudara. Ia lahir di kampung Terep, Cibal, Kabupaten Manggarai, pada 30 Oktober 1963. Sejak kecil is dididik untuk menjadi seorang pekerja keras dan pejuang yang tangguh oleh sang ayah yang berprofesi sebagai guru, Siprianus Jamon, bersama dengan ibunya, Katarina Rues.
Ketika dewasa ia diserahi tanggungjawab sosial sebagai fungsionaris adat atau Tu'a Teno Gendang Terep dan sangat peran aktif dalam segala urusan adat di kampung.
Honorius memiliki prinsip yang unik dalam merekrut tenaga kerja di perusahannya, yakni berpihak pada orang lokal, Honorius tidak menjadikan ijazah sebagai syarat utama bagi seorang pekerja tetapi lebih mementingkan mereka yang memiliki etos kerja yang tinggi, loyal, disiplin dan mau bekerjasama.
Sebagai pemimpin, selain menekankan aspek kinerja dan etika pekerja, ia juga memperhatikan gaji tenaga kerja yang sesuai standar upah minimum daerah bahkan lebih dengan nilai Rp.2.200.000 per bulan. Besaran gaji ini sesudah dipotong untuk  BPJS Kesehatan dan BPJS tenaga kerja. Saat dianalisis nominal ini sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup sebagaimana diakui oleh para pekerja.
Validasi Usaha
Perusahan Honorius mengalami kemajuan dan terus berkembang. Para pekerja menggunakan perlengkapan dan produk berteknologi canggih. Semua perusahan yang telah berafiliasi dengan perusahaannya mengakui kualitas pelayanan dari para pekerja yang direkrutnya.Â
Perusahaan Honorius selalu berusaha meyakinkan para mitra dengan memenuhi semua kebutuhan hotel, sehingga semakin mendapatkan kepercyaan. Ketika memasuki tahun 2024, jumlah pekerja yang direkrut kembali mengalami peningkatan yang signifikan, dan kebanyakan bekerja di bidang perhotelan dan BUMN di Manggarai Barat, salah satunya MICE Golo Mori.
Menurut Honorius sektor pariwisata super prioritas di Labuan Bajo ini bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, tapi sebaiknya tetap mengutamakan tenaga kerja lokal agar mereka tidak asing di tanah kelahirannya sendiri.
Kisah pemuda Manggarai Barat ini ibarat refleksi atau cerminan "Street Fighter"Â buah karya Mohsein Saleh Badegel, yang menuturkan kisah perjuangan, motivasi, dan strategi bagaimana menghadapi tantangan dalam hidup.
Buku "Street Fighter" mengingatkan para pembaca untuk menjadi lebih tangguh dan berani dalam menghadapi tantangan hidup, karena setiap individu dapat merubah kehidupannya asalkan memiliki tekad yang kuat dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai keterbatasan.
Peluncuran buku tersebut termasuk dalam rangkaian kegiatan IMInspirasiTalk di bawah manajemen PT Indonesia Mental Inspirasi (IMI) yang juga mengelola Aplikasi Mentalku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H