Doan and Strickland (2014) menyatakan bahwa terpaan teknologi berdampak mengurangi kepekaan dan kemampuan merasakan emosi, sehingga mempengaruhi kemampuan daya pikir, pengambilan keputusan dan menentukan solusi.
EQ Rendah
Tingkat kecerdasan emosi yang rendah menyebabkan manusia memiliki sifat dan karakter antara lain menyendiri, cemas, takut, gugup, gelisah, tingkat emosi yang rendah, selalu bergantung, tidak stabil, menjadi agresif dan manipulatif, suka berbohong utnuk menutupi kesalahannya, bersikap kasar (sarkastik) berlebihan, tidak mau mendengarkan saran orang lain.
Seseorang dengan EQ rendah cenderung bersikap demikian karena merasa dirinya lebih tinggi daripada orang lain sehingga meremehkan orang lain, dan hanya yakin dengan gagasannya sendiri, sehingga membatasi diri pada pekerjaannya saja, dan komunikasi dengan jawaban sempit.
EQ Tinggi
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi tinggi memiliki karakter yang sangat berbeda yang bukan hanya menguntungkan dirinya sendiri tetapi juga bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya. Karakter tersebut diantaranya memiliki inisiatif, cenderung mencarikan solusi (bukan fokus pada masalah), menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi persoalan, menyukai tanggung jawab dan berkomitmen dalam upaya menyelesaikannya, kreatif dan tekun sehingga tidak melihat kesulitan hanya sebatas penghalang tetapi mencari penyelesaian.
Karakter EQ tinggi membuat seseorang lebih memiliki empati dan memiliki keinginan untuk membantu orang lain, dan lebih percaya diri saat menghadapi kesulitan, sehingga biasanya memiliki gaya tersendiri yang berbeda dan unik, jika dibandingkan dengan orang-orang yang mudah menyerah dan lebih banyak mengungkapkan alasan (excuse) untuk pembenaran.
Bagaimana meningkatkan kecerdasan Emosi?
EQ bukan bawaan sejak lahir, sehingga dapat dibentuk dengan latihan, dapat dipelajari dan dapat dirasakan. Teknik meningkatkan kecerdasan emosional juga dapat dilakukan dengan mengambil pelajaran dari pengalaman secara langsung, atau diambil dari pelajaran dalam lingkungan sosial.
Pelatihan EQ membantu seseorang dengan teknik mengenai bagaimana menyesuaikan diri dengan orang lain, menghadapi lawan bicara, menyampaikan pesan juga mengungkapkan empati.
Selain itu, meningkat kecerdasan emosional juga dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan 3V yakni kemampuan vocal, visual dan verbal. Ditambah lagi dengan melatih kemampuan bukan hanya sekedar mendengarkan tapi juga menyimak apa yang disampaikan oleh orang lain. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H