Mohon tunggu...
Anna Saraswati
Anna Saraswati Mohon Tunggu... Penulis - @annafhuai

Justice, Law Lecture, and Socio-Art-Cultural Studies, Faculty of Law Economy Technology of Al-Azhar Indonesia University

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Politik, David Miller: Allegory of Good and Bad Goverment

22 Februari 2023   22:27 Diperbarui: 22 Februari 2023   22:43 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Allegory of Good and Bad Government, photo courtesy of travelingintuscany.com

Pembahasan dalam buku  'Political Philosophy, A Very Short Introduction' karya David Miller diawali dengan pertanyaan mengapa kita membutuhkan filsafat politik? Miller menyandarkan pertanyaan pada lukisan dinding di istana Palazzo Pubblico, Sienna, yang terkenal, yaitu ilustrasi 'Allegory of Good and Bad Government'.

Apa yang disampaikan lewat lukisan dinding Lorenzetti, menggambarkan sifat dari pemerintahan yang baik dan buruk melalui tokoh-tokoh yang mewakili kualitas yang seharusnya, dan tentang apa yang tidak seharusnya dimiliki oleh penguasa, serta menunjukkan efek pemerintahan yang baik dan buruk itu terhadap kehidupan orang biasa.

'Allegory of Good and Bad Government, photo courtesy of travelingintuscany.com
'Allegory of Good and Bad Government, photo courtesy of travelingintuscany.com

Lorenzetti menggambarkan tentang efek pemerintahan yang baik yang ada di kota dan di pedesaan. Kehidupan kota tampak teratur dan sejahtera. Para pengrajin melakukan transaksi, pedagang membeli dan menjual barang, dan para bangsawan menunggang kuda dengan hiasan yang meraih. Sementara di sudut lain nampak sekelompok penari yang bergandengan tangan membentuk lingkaran.

Disana ada pesan yang tertulis pada spanduk yang diangkat tinggi-tinggi oleh sosok bersayap yang merpresentasikan 'Keamanan':

"Without fear every man may travel freely and each may till and sow, so long as this commune still maintains this lady sovereign, for she has stripped the wicked of all power."

Lukisan dinding di sisi lain, mewakili pemerintahan jahat, dengan pesan yang sama jelasnya: penguasa iblis dikelilingi oleh sifat buruk seperti 'Keserakahan, Kekejaman, dan Kebanggaan', sebuah kota di bawah pendudukan militer, dan pedesaan tandus hancur oleh tentara hantu. Tampak prasasti yang dipegang oleh sosok 'Ketakutan' yang bertuliskan:

"Because each seeks only his own good, in this city Justice is subjected to tyranny; wherefore along this road nobody passes without fearing for his life, since there are robberies outside and inside the city gates".

Kita dapat mendefinisikan filsafat politik sebagai penyelidikan tentang sifat, sebab, dan akibat dari pemerintahan yang baik dan buruk. Gambaran kita tidak hanya merangkum tentang pencarian, tetapi juga diungkapkan dengan cara-cara yang menonjol.

Makna ilustrasi

Makna yang terkandung pada lukisan ini adalah bahwa pemerintahan yang baik dan buruk sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Lorenzetti menunjukkan bahwa aturan keadilan dan kebajikan memungkinkan setiap orang biasa untuk bekerja, berdagang, berburu, menari, dan melakukan semua hal guna memperkaya eksistensi manusia.

Sementara sisi lain lukisan menggambarkan tentang tirani yang berkembang, yang menyebabkan munculnya kemiskinan dan kematian.

Inilah gambaran tentang apa yang membuat perbedaan dalam hidup, apakah kita diatur secara baik atau buruk. 

Kita tidak dapat berpaling dari politik, ataupun beringsut mundur untuk memikirkan kehidupan pribadi, atau hanya membayangkan bahwa cara kita diatur tidak akan memiliki efek yang mendalam pada kebahagiaan pribadi.

Makna lain yang terungkap adalah bahwa bentuk yang ditetapkan oleh pemerintah bukan sebagaimana ditentukan sebelumnya: kita memiliki pilihan untuk dibuat. 

Pada lukisan ini tergambar Sala dei Nove (Kamar Sembilan) yakni dewan yang terdiri dari 9 pedagang kaya yang memerintah kota di awal abad ke-14. Ilustrasi ini bertujuan untuk mengingatkan tanggung jawab mereka kepada orang-orang Siena, dan sebagai perayaan bentuk pemerintahan republik saat terjadi kekacauan politik yang cukup besar di banyak kota di Italia.

Penggambaran pemerintah yang jahat ini merupakan pengingat tentang apa yang mungkin terjadi, bila penguasa kota lalai dalam menjalankan tugasnya terhadap rakyat, atau sebaliknya, jika rakyat gagal dalam menjalankan tugas untuk mengawasi wakil rakyat.

Pesan tersirat

Pesan yang juga tersirat dari lukisan ini adalah pelajaran bahwa kita dapat mengetahui apa yang membedakan antara kebaikan pemerintah dibandingkan dengan yang buruk, dengan cara memperhatikan efek masing-masing dari bentuk pemerintahan. 

Dari sini kita dapat mempelajari kualitas yang dapat dipertahankan sehingga da[at menentukan bentuk pemerintahan yang terbaik.

Jadi, artinya, diperlukan adanya pengetahuan politik. Lukisan dinding Lorenzetti menyimpan makna mengenai semua ini.  Penguasa yang bijaksana digambarkan dengan ilustrasi dimana mereka dikelilingi oleh tokoh-tokoh yang mewakili kualitas-kualitas itu, menurut politik filosofi zaman, yang mencirikan pemerintahan yang baik.

Photo: design of Anna Saraswati
Photo: design of Anna Saraswati

Pembahasan Filsafat Politik dengan salah satu dosen Universitas Al-Azhar Indonesia menjadi menarik ketika saya membaca lebih jauh buku karya David Miller, 'Political Philosophy, A Very Short Introduction' terbitan Oxford University Press, NY, Amerika.

Dalam kata pengantar buku ini, Miller menyampaikan keinginannya agar buku ini dapat diakses oleh siapa saja, bahkan mereka yang belum pernah mengenal apa itu filsafat politik. Sehingga ia berusaha keras untuk menulis dengan penjelasan sesederhana mungkin disertai contoh-contoh dan membatasi penggunaan jargon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun