Degenerasi elastisitas sel darah merah juga menyebabkan sel darah merah sukar memanjang ( tidak elastis lagi ) jadi dikenali oleh makrofag sebagai sel darah merah yang tua. Sama halnya seperti kita manusia, orang tua cenderung mengalami degredasi dalam kelenturan dibandingkan dengan orang yang masih berusia muda. Jadi, berlaku sama dengan eritrosit, yang tidak elastis dianggap tua. Bila eritrosit tersebut dianggap tua, maka akan disingkirkan dari pembuluh darah sehingga eritrosit pun menjadi lemah dan usia eritrosit tidak mencapai 120 hari karena terekspos radikal bebas.
Melakukan pekerjaan dengan sangat keras , pola waktu yang jelek sehingga hanya punya sedikit waktu istirahat , banyaknya aktivitas yang harus dilakukan merupakan pola hidup yang salah yang mana bisa menambah radikal bebas dalam tubuh. Perlu kita ketahui bahwa yang bisa menangkal radikal bebas dalam tubuh adalah antioksidian.Â
Di dalam tubuh kita, menghasilkan suatu hormon yang paling efektif yang mengandung antioksidian dan sistem imun tubuh yaitu hormon melatonin. Hormon ini membantu manusia dalam tidur , memperlancar aliran darah , mengatasi dan mengendalikan kerusakan oksidatif. Bila kita hanya memiliki waktu tidur yang sedikit, produksi hormon melatonin pun menjadi berkurang karena produksi hormon melatonin bergantung pada tinggi rendahnya intensitas cahaya pada retina mata.
Nah, karena kerja keras yang begitu sibuk berpotensi besar menyebabkan kita stress dan frustasi. Bila kita terlalu stress dan frustasi, produksi hormon kortisol di dalam tubuh pun meningkat. Hormon kortisol adalah hormon yang berpotensi meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh. Kalau begini, diharapkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi karena dapat menyebabkan suhu dalam tubuh meningkat menjadi lebih panas yang dapat mengurangi umur eritrosit dan meningkatkan radikal bebas.Â
Kadar hormon kortisol yang tinggi juga dapat menimbulkan suatu efek yang disebut dengan diuretik yang dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hormon ini juga bisa menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Stress juga bisa pertanda otak sedang kekurangan oksigen. Untuk melakukan suatu pekerjaan tidak hanya dibutuhkan anggota badan, tetapi sangat diperlukan otak untuk berpikir.
Otak yang terlalu berpikir menjadi cepat stress sehingga mempengaruhi seluruh sistem tubuh, termasuk sistem peredaran darah. Karena otak yang stress kekurangan oksigen, maka eritrosit akan bolak -- balik menyalurkan oksigen ke otak yang menyebabkan eritrosit cepat rusak.
Selain aktivitas yang banyak dan stress akibat kesibukan, ada pula gaya hidup salah lainnya yang bisa memicu peningkatan radikal bebas, seperti kebiasaan merokok , kurangnya mengkonsumi sayuran dan buah -- buahan , terlalu sering terpapar polusi , olahraga yang berlebihan , minum minuman alkhohol.Â
Bukti nyatanya adalah kita tahu bahwa Jepang adalah negara maju dan negara industri. Orang Jepang benar -- benar punya pola pikir bahwa "time is money", dapat terlihat bahwa orang -- orang Jepang jarang terlambat bekerja , kereta (transportasi umum) juga jarang sekali untuk terlambat datang , pekerja keras. Ini menandakan bahwa orang -- orang Jepang sangatlah orang -- orang yang sibuk bekerja dan hanya punya waktu sedikit untuk beristirahat.
Ini memiliki kaitan dengan penjelasan saya di atas, bahwa terlalu sibuk dan kurang istirahat dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh sehingga umur eritrosit pun menjadi pendek. Kita menjadi lebih cepat lemah dan lesu. Bila kita ke Jepang, melihat orang tiba -- tiba tidur di jalan , pingsan di jalan , istirahat di mana pun itu sudah biasa karena saking lemasnya mereka akibat pekerjaan yang sangat banyak.
Maka dari itu berdasarkan penjelasan saya di atas, dapat disimpulkan bahwa argumen 1 dan argumen ke 2 sebenarnya memiliki kaitan satu sama lain, tetapi saya lebih memilih argumen 2 sebagai penjelasan dari essay kali ini karena alasan -- alasan yang sudah saya jelaskan di atas. Dewasa ini, orang jaman sekarang ini saling bersaing satu sama lain di segala bidangnya yang memicu mereka untuk bekerja semakin keras lagi agar tidak mau ketinggalan dengan yang lain.
 Keadaan ini memaksakan eritrosit untuk bekerja ekstra sehingga eritrosit pun akan cepat lemah dan tidak akan mencapai usia nya yang sesungguhnya yaitu 120 hari yang mana eritrosit seharusnya masih menjalankan fungsi utamanya yaitu mengedarkan oksigen yang telah diikat oleh hemoglobin ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah kapiler yang sempit. Karena faktor pekerjaan yang sibuk sehingga hanya punya waktu sedikit untuk istirahat yang menyebabkan menurunnya produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang berfungsi mengendalikan radikal bebas dalam tubuh.Â