Mohon tunggu...
Mursalim
Mursalim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar, menulis, dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Murid Berperilaku Buruk di Kelas? Lakukan 4 Alternatif Ini

16 Maret 2022   16:00 Diperbarui: 16 Maret 2022   16:02 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang dilakukan seorang guru jika menemukan murid berperilkau buruk di kelas? Lakukan 4 alternatif ini.

Proses kegiatan mengajar di kelas adakalanya berlangsung tidak sebagaimana seharusnya. Lantaran ada saja murid yang menunjukkan perilaku yang bermasalah. Misalnya, enggan terlibat dalam aktivitas belajar, tidak acuh terhadap penjelasan guru, dan berupaya mengelak dari tugas.

Sebelum Anda mengambil langkah penanganan, perlu Anda ketahui bahwa ada tiga prinsip dalam menangani anak bermasalah di kelas. 

Lubis Grafura dan Ari Wijayanti di dalam bukunya yang berjudul Pendidikan [Sebenarnya] Bukan Hanya Urusan Guru, menjelaskan tiga prinsip yang harus dipegang oleh guru ketika menemukan perilaku murid yang bermasalah, yaitu :

  • Pertama, apa pun situasinya, percayalah bahwa ada jalan keluar.
  • Kedua, penanganan harus segera dilaksanakan, jangan menundanya.
  • Ketiga, perlunya penanganan permasalahan secara komprehensif.

Perilaku bermasalah di dalam kelas harus segera ditangani. Apabila hal itu dibiarkan akan mengganggu proses pembelajaran dan dapat merusak konsentrasi murid lainnya.

Gunakan 4 Alternatif

Untuk menetralkan perilaku buruk murid di kelas, seorang guru hendaklah mempertimbangkan beberapa alternatif berikut ini.

4 alternatif cara mengatasi murid bermasalah di kelas :

  • Berikan Isyarat

Anda diam sejenak sambil menatap murid yang bermasalah. Kemudian berikan beberapa isyarat. Misalnya, taruh jari telunjuk Anda tepat pada bibir sebagai isyarat untuk diam atau menggelengkan kepala untuk mengisyaratkan bahwa perilaku murid tersebut tidak seharusnya dilakukan di kelas.

  • Tindakan Teguran

pexels.com
pexels.com

Di dalam bukunya yang berjudul Mendidik Anak Bersama Nabi, Muhammad Suwaid menyampaikan mengenai teknik teguran satu menit. Setengah menit pertama, tegur perilaku yang keliru, tumbuhkan perasaan bersalah. 

Setengah menit kedua, puji perilaku anak sebagai pelaku yang baik, hargai pribadi anak dengan citra diri positif. Setelah itu, Anda bisa mengingatkan kembali murid tersebut dengan aturan di kelas yang sudah disepakati bersama.

Teknik teguran satu menit ini biasanya dipraktekkan dalam pola pengasuhan antara orang tua dan anak. Akan tetapi, tak ada salahnya jika Anda mencoba teknik ini  dalam pola komunikasi dengan murid di kelas.

Sebelum menjalankan teknik teguran satu menit ini, Anda harus memahami terlebih dahulu tentang "perilaku" dan "pelaku". Secara sederhana, perilaku dapat diartikan sebagai gambaran yang dilakukan oleh murid sedangkan pelaku merupakan individu murid yang melakukan suatu perbuatan. 

Saat Anda melihat murid melakukan perbuatan buruk, Anda tidak boleh memberikan label buruk kepadanya. Kita sebagai guru, boleh membenci perilaku buruknya. Sementara itu, pelaku adalah murid kita yang tetap punya hak untuk kita didik dengan kasih sayang. 

Seorang penulis buku-buku parenting, Irawati Istadi di dalam bukunya yang berjudul Mendidik Dengan Cinta mengatakan, "Cara marah kepada anak yang tepat dan aman adalah menunjukkan teguran dan kasih sayang sekaligus."

  • Arahkan Siswa

pexels.com
pexels.com

Ketika murid tidak mengerjakan tugas sebagaimana yang Anda perintahkan, sebagai guru Anda dapat bertanya dengan tujuan mengingatkan murid tersebut. 

Bertanyalah dengan konotasi yang positif, sebagai contoh " Ayo sudah dikerjakan belum tugasnya Aji, jika ada yang tidak dimengerti boleh kok nanya ke bapak?" Terkadang ini lebih efektif, dibanding kita harus bertanya dengan nada emosi. Jangan sampai yang tadinya Anda niat ingin mengarahkan siswa, justru malah memarahinya karena Anda bertanya dengan konotasi negatif.

  • Meminta Secara Tegas

pexels.com
pexels.com

Jika alternatif di atas sudah Anda lakukan. Namun, murid masih sulit diatur maka alternatif terakhir yang bisa Anda lakukan adalah meminta dengan tegas agar murid menghentikan perilaku bermasalah tersebut. 

Lalu, Anda mengawasi murid tersebut sampai dia benar-benar menghentikan perilaku bermasalah. Kemudian Anda arahkan untuk memulai aktivitas baru yang konstruktif.

Inilah 4 alternatif cara mengatasi murid berperilaku buruk yang bisa Anda pratekkan di dalam proses pembelajaran di kelas.

Jika 4 alternatif cara ini belum membuahkan hasil, murid masih melakukan perilaku buruk di kelas. Anda harus menyempatkan diri untuk berbicara kepada murid tersebut secara personal.

Barangkali, murid tersebut memiliki masalah internal yang membuatnya sulit fokus selama pembelajaran di kelas. Selamat mencoba !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun