Mohon tunggu...
Clio Audrey Ronia
Clio Audrey Ronia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

I like games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Berkembangnya Seni Rupa dan Seni Ukir Hindu-Buddha Mempengaruhi Seni Rupa dan Seni Ukir Indonesia?

22 Maret 2023   17:33 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:13 4589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seni merupakan sesuatu yang bukan lagi asing bagi manusia, ditambah dengan perubahan zaman dan jenis-jenis karya seni yang ikut berubah dengan seiringnya waktu. Tentunya perubahan merupakan sesuatu yang dapat terjadi kapan saja dan tanpa disadari pun manusia telah mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. 

Namun, apakah seni rupa dan seni ukir yang ada di Indonesia telah mengalami perubahan?

Seni rupa dan seni ukir di Indonesia tentunya telah mengalami banyak perubahan dari masa ke masa, mau itu dari proses pembuatan sampai bentuk dari seni tersebut. Dapat dilihat dari foto-foto barang peninggalan sejarah seperti kapak genggam, lukisan yang ada pada permukaan dinding gua, ukiran-ukiran yang ada pada dinding candi, patung, dll (Agung, 2018). Salah satu perubahan yang sering kita lihat adalah perubahan ukiran atau seni rupa dan seni ukir yang ada di Indonesia akibat akulturasi dengan budaya Hindu-Buddha.

Namun sebelum itu, bagaimana cara budaya Hindu-Buddha bisa masuk ke Indonesia?

Terdapat banyak teori yang membahas mengenai bagaimana sebenarnya budaya Hindu-Buddha bisa masuk ke Indonesia. Beberapa teori tersebut yaitu, teori Waisha (Hindu-Buddha masuk melalui pedagang), teori Ksatria (Hindu-Buddha masuk melalui bangsa yang kabur ke Indonesia saat kalah dalam perang), teori Brahmana (Hindu -Buddha masuk melalui para pendeta yang datang ke Indonesia), dan teori arus balik (orang Indonesia yang pergi ke negara dengan budaya Hindu-Buddha dan mempelajari budaya mereka lalu kembali ke Indonesia). Namun teori-teori ini belum dapat dibuktikan sampai sekarang karena masing-masing teori tersebut masih memiliki banyak kekurangan sendirinya.

Lalu, bagaimana berkembangnya seni rupa dan seni ukir Hindu-Buddha mempengaruhi seni rupa dan seni ukir Indonesia?

Jika diamati, perkembangan budaya seni ukir maupun seni rupa Hundi Buddha di Indonesia sangat terlihat. Kebanyakan bukti dari seni ukir dan seni rupa ini adalah di dinding candi-candi di indonesia. Pada permukaan dinding Candi Borobudur, dapat dilihat suatu ukiran yang dinamakan relief (Widodo, 2021). Relief-relief tersebut berisi kisah tentang Buddha dengan latar belakang yang bertema Indonesia. 

Relief-relief yang pada suatu candi di Indonesia merupakan bukti bahwa dengan berkembangnya seni rupa dan seni ukir yang ada di Indonesia saat mengalami akulturasi dengan budaya Hindu-Buddha, maka seni rupa dan seni ukir di Indonesia akan ikut terpengaruh dengan akulturasi budaya tersebut. Awalnya seni ukir yang ada di Indonesia hanya berisi ukiran tentang budaya Indonesia, namun setelah mengalami akulturasi dengan budaya Hindu-Buddha, seni ukir dan seni rupa yang ada di Indonesia pun terpengaruh dan mengalami perubahan. Dengan begitu, telah terjawab bahwa dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha serta berkembangnya seni rupa dan seni ukir Hindu-Buddha di Indonesia akan mempengaruhi bagaimana perkembangan yang terjadi pada seni rupa dan seni ukir di Indonesia. Pengaruh ini dapat dilihat dari perbedaan seni rupa dan seni ukir Indonesia sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha. Tentunya bidang yang terpengaruhi oleh masuknya Hindu-Buddha ini bukan hanya bidang seni rupa dan ukir saja, namun masih banyak lagi (bidang bangunan, agama, dll).

Dari hasil laporan yang telah ditulis, dapat direfleksikan bahwa setiap kebudayaan memiliki ciri khas mereka masing-masing dan ciri khas tersebut merupakan sesuatu yang membuat kebudayaan tersebut menjadi unik. Saat suatu budaya mengalami proses percampuran atau proses akulturasi dengan budaya lainnya, maka kedua budaya tersebut akan menghasilkan budaya baru yang juga bersifat unik.  Saya pun sadar bahwa keunikan yang dimiliki masing-masing budaya ini merupakan rencana Tuhan dan saya sangat bersyukur karena Tuhan telah memberikan kita semua keunikan masing-masing. Kita pun sebagai anak Tuhan sepatutnya sadar bahwa perbedaan ini bukanlah merupakan sesuatu yang harus dijelek-jelekkan, namun perbedaan inilah yang seharusnya kita syukuri. Setelah menulis laporan ini saya ingin berkomitmen untuk menjadi orang yang lebih sering mempelajari hal-hal baru tentang sejarah Indonesia dan saya juga ingin berkomitmen untuk selalu lebih teliti dan sabar saat mencari sumber-sumber laporan saya.

Daftar Pustaka

Adlani, N. (2023, January 23). 5 Contoh Hasil Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Kebudayaan Nusantara - Semua Halaman - Adjar. adjar.ID. Retrieved February 6, 2023, from https://adjar.grid.id/read/543664893/5-contoh-hasil-akulturasi-kebudayaan-hindu-buddha-dengan-kebudayaan-nusantara?page=all

Agung, R. (n.d.). Sejarah Seni Rupa Indonesia. SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA A. Sifat -- Sifat Umum Seni Rupa Indonesia 1. Bersifat tradisional/statis Dengan ad. Retrieved February 6, 2023, from https://sipadu.isi-ska.ac.id/sidos/rpp/20171/rpp_98941.pdf

Gunawan, R., Lestariningsih, A., & Sardiman. (n.d.). Sejarah Indonesia Kelas X (2017th ed.). Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Prawira, N. (n.d.). Seni Rupa Indonesia-Hindu. http://file.upi.edu/Direktori/FPSD/JUR._PEND._SENI_RUPA/196202071987031-NANANG_GANDA_PRAWIRA/Seni_Rupa_Indonesia-Hindu.pdf

Widodo, R. (2021, December 27). Seni Rupa dan Seni Ukir yang Banyak Dipakai pada Periode Hindu-Buddha di Nusantara. Volkpop. Retrieved February 6, 2023, from https://www.volkpop.co/budaya/pr-2102270141/seni-rupa-dan-seni-ukir-yang-banyak-dipakai-pada-periode-hindu-buddha-di-nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun