Mengingat betapa pentingnya peran pendidikan dalam menanamkan rasa kesetaraan dan memupuk solidaritas sosial, praktek memonetisasi wisuda tentu saja menjadi permasalahan penting.
Namun, di sisi lain kita harus memahami juga bahwa sekolah membutuhkan sumber dana pendukung untuk perluasan operasional dan pengembangan fasilitas. Maka, memikirkan cara alternatif untuk mendapatkan pendanaan adalah langkah yang perlu dilakukan.
Salah satu solusi yang mungkin bisa jadi alternatif adalah mengajukan proposal ke perusahaan atau organisasi untuk program Corporate Social Responsibility (CSR). Misalnya, sekolah XYZ sukses mendapatkan dana untuk pengembangan laboratorium dengan membuat proposal CSR yang baik ke perusahaan teknologi ternama.
Cara lain adalah dengan menggelar acara penggalangan dana yang lebih inklusif dan murah, seperti bazaar atau konser amal. Sekolah bisa memobilisasi sumber daya dalam komunitas mereka sendiri, seperti bakat siswa dan orangtua, untuk mengadakan acara tersebut.
Lebih jauh lagi, sekolah juga bisa mendorong partisipasi siswa dalam program akademik atau kegiatan ekstrakurikuler yang bisa menjadi sumber pendapatan.
Misalnya, sekolah dapat mengorganisir kontes matematika atau debat dengan pendaftaran berbayar, yang sekaligus dapat merangsang semangat belajar siswa.
Dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan adil, tugas sekolah tidak hanya sebatas menyediakan akses ke pendidikan, tapi juga memastikan setiap siswa merasa dihargai dan diakui.
Dalam konteks ini, perlunya peninjauan kembali terhadap tradisi wisuda yang mahal dan mengubahnya menjadi perayaan yang lebih sederhana dan inklusif. Misalnya, sekolah dapat menyelenggarakan acara wisuda dalam skala lebih kecil, atau menggunakan platform digital untuk mengadakan wisuda virtual.
Cara ini tidak hanya mengurangi biaya, tapi juga memungkinkan lebih banyak orang untuk berpartisipasi.
Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat menjadi solusi bagi sekolah untuk mendapatkan pendanaan. Salah satunya adalah dengan menyediakan kursus online atau materi pembelajaran yang dapat diunduh dengan bayaran.
Contohnya, sekolah DEF berhasil mengembangkan program online mereka dan menarik banyak siswa dari berbagai daerah, yang berujung pada peningkatan pemasukan.