Oh iya, konsep floating with floor itu anggap saja "bantalan" bagi investasi kita yang akan menjamin imbal hasi kita tetap menarik di angka minimal walaupun tingkat suku bunga berubah lebih kecil dari floor rate.
Dan satu lagi keistimewaan ST yaitu dijamin halal sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI melalui akad wakalah (perwakilan) sebagai bentuk mandate dari investor kepada Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Selanjutnya, eksekusi pendaftaran dan pemesanan SBN pun saya lakukan dengan mudah dan praktis melalui Livin by Mandiri, platform keuangan digital Bank Mandiri yang memiliki pengalaman penggunaan yang intuitif bagi para orang awam.
Seolah mendapatkan hadiah setelah berjuang dalam medan perang, rasa bahagia meluap-luap dalam diri saya. Saya merasa seperti menemukan kunci atau peta harta karun yang tersembunyi.
Tidak ada yang lebih memuaskan daripada saat saya akhirnya berhasil membeli SBN dan merasa benar-benar nyaman dengan pilihan tersebut.
Namun, belajar dari perjalanan ini, investasi bukan tentang menemukan "harta karun" tersembunyi atau mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Lebih dari itu, investasi adalah tentang disiplin, kesabaran, dan pemahaman. Itulah yang membuat saya terus belajar dan terus mengembangkan diri.
Perjalanan saya dalam dunia investasi ini, khususnya SBN, adalah sebuah rollercoaster ride. Terkadang saya merasa seperti berada di puncak dunia, dan lain kali merasa seperti jatuh ke jurang yang dalam, masih merasa "bodoh" tentang ini semua.
Namun, yang terpenting, saya tidak pernah berhenti belajar. Dan tentu saja, saya tidak pernah berhenti tertawa atas segala kebingungan dan kegagalan yang saya alami sepanjang perjalanan ini.
Pada akhirnya, memahami SBN bukan hanya tentang memahami istilah dan konsepnya, tetapi juga tentang memahami diri kita sendiri. Pilihan investasi harus disesuaikan dengan profil risiko kita. Saya belajar bahwa tidak ada investasi yang 'salah' atau 'benar', tetapi ada investasi yang 'cocok' dan 'tidak cocok' dengan kita.
The biggest risk of all is not taking one - Mellody Hibson (CO-CEO of Ariel Investment)
Menjadi arsitek dan menjadi investor ternyata memiliki banyak kesamaan. Dalam kedua hal tersebut, kita harus memahami konsep dan detailnya, harus memahami diri kita sendiri, dan harus memiliki keberanian untuk mengambil risiko.