Mohon tunggu...
Clint Perdana
Clint Perdana Mohon Tunggu... Penulis - Just an Ordinary Learner

Menulis sebagai media bertukar pikiran, diskusi dan dakwah modern di tengah luas namun sempitnya dunia ini, mari berbagi!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Si Budi Menggambar Masa Depan: Sebuah Cerita tentang Investasi SBN

30 Mei 2023   15:27 Diperbarui: 30 Mei 2023   15:41 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum memulai petualangan ini, pengetahuan saya tentang investasi cukup terbatas. Saya tahu tentang deposito, saham, dan emas. Deposito terasa seperti main aman, dengan bunga yang rendah tetapi stabil (kecuali saham dalam hal ini, walaupun saya hanya tau tapi belum terjun kesana).

Saham? Itu seperti roller coaster yang siap memberi saya serangan jantung kapan saja. Dan emas, meskipun mengkilap cantik dan cenderung naik terus, tetapi saya butuh tantangan investasi baru untuk "ditaklukkan".

Namun, setelah bertemu dengan SBN, saya merasa seperti menemukan kunci harta karun yang selama ini tersembunyi. Dibandingkan dengan deposito, SBN menawarkan bunga yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan saham, SBN memiliki risiko yang lebih rendah. Dan dibandingkan dengan emas, SBN memberikan hasil yang lebih konsisten dan lebih terprediksi.

Lebih dari itu, SBN juga memiliki fungsi sosial, dimana uang yang kita investasikan akan digunakan oleh pemerintah untuk membiayai proyek-proyek pembangunan (disini jiwa nasionalime saya terusik!).

Setelah membandingkan keempat jenis investasi ini, saya menyadari bahwa SBN memiliki kombinasi yang unik antara keuntungan dan risiko. Saya merasa bahwa SBN merupakan pilihan yang tepat bagi saya yang ingin memulai varian investasi dengan langkah yang lebih berhati-hati.

Kemudian saya menemukan berbagai jenis SBN seperti SBR (Savings Bond Ritel), ST (Sukuk Tabungan), SPN (Surat Perbendaharaan Negara), dan lain-lain. Setiap varian memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda.

Saya mencoba memilih varian ST, tetapi lagi-lagi, saya merasa seperti sedang memilih makanan di restoran dengan menu dalam bahasa yang tidak saya kenal.

Pilihan-pilihan itu tampak seperti labirin bagi saya. Dari berbagai varian SBN tersebut, saya berusaha mencari yang paling sesuai dengan profil risiko saya. Memutuskan untuk membeli SBN membutuhkan pemahaman tentang diri sendiri dan situasi finansial, yang jujur saja, itu sulit!

Ketidakpastian dan ketakutan menjadi bagian terbesar dari perjalanan saya. Ketakutan bahwa saya mungkin memilih investasi yang salah, atau ketakutan bahwa saya tidak akan pernah memahami ini. Namun, kegigihan dan keinginan untuk tumbuh secara finansial mendorong saya untuk terus belajar.

Perlahan-lahan, seperti menyelesaikan puzzle, segalanya mulai membuat sense. Saya memahami bahwa saya harus memilih investasi berdasarkan risiko yang bisa saya tanggung.

Dengan demikian, saya memilih ST sebagai varian SBN yang cocok untuk saya. ST menawarkan bunga yang relatif tinggi dan waktu jatuh investasi yang tidak terlalu panjang, serta fitur floating with floor membuatnya ideal bagi saya yang ingin memulai perjalanan investasi ini dengan langkah yang lebih berhati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun