Mohon tunggu...
aldridge christian seubelan
aldridge christian seubelan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan Marketeers

Aldridge Christian Seubelan, yang biasa dikenal dengan panggilan AL adalah seorang brand dan digital marketers. Ia merupakan mahasiswa dari jurusan teknik komputer / sistem komputer di Universitas Bina Nusantara. Saat ini bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi swasta di Indonesia sebagai Digital Marketing dan juga menulis artikel blog seputar dunia marketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menentukan Brand atau Social Media Positioning?

1 Juni 2021   01:07 Diperbarui: 1 Juni 2021   18:14 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bisa dikatakan brand positioning adalah sebuah jantung dari marketing strategy kita (heart of marketing strategy), di ibaratkan seperti perang, jika kita salah melakukan strategy maka bisa memberikan impact negatif yang cukup besar tidak hanya kita kalah tapi kita juga bisa mengalami kerugian yang cukup besar.

mempunyai brand positioning yang baik bisa membantu membandung marketing strategy untuk para marketeers dan bisa memberikan arahan yang unik dan bisa competitive dengan competitor nya sehingga konsumen tertarik untuk membeli, memakai, dan re-purchase.

tiga aspek yang harus diperhatikan marketeers dalam menentukan brand positioning adalah sebagai berikut :

  1. Target Consumer Angle

identifikasi target konsumen sangatlah penting konsumen yang berbeda mungkin memiliki struktur pengetahuan merek yang berbeda dan dengan demikian persepsi dan preferensi yang berbeda untuk merek tersebut.

ada 4 atribut yang harus kita ketahui :

  • Geographical (Continent , Country , Country region, City Climate Population, etc)

  • Demographic (Age, Gender, Family Size, Occupation, Income ,Education, Religion, Nationality, etc)

  • Psychographic (Lifestyle, Social Class, Activity, Interest, Opinion, Personal Value, Attitudes, etc)

  • Behavioral (Occasions, Degree of loyalty, Benefits seeker, Usage, Buyer readiness stage, User status, etc)

2. The Competitors Angle

competitive analysis dapat membantu kita mempelajari seluk beluk cara kerja competitor, dan mengidentifikasi peluang di mana kita dapat mengungguli mereka. Ini juga memungkinkan Anda untuk tetap berada di atas tren industri dan memastikan produk Anda secara konsisten memenuhi — dan melampaui — standar industri

  • Who (Product Competitive, Business Competitive, Moment Competitive)

  • Consumers (Understanding the competitor consumers)

  • Communication (Product Approach, Communication approach (brand focus & product focus)

  • Performance (Competitor Brand Health, Owned Assets Competitors like (online & offline) Earned Media, Paid Media Assets, (spending allocation and performance)

3. Product/Services Angle

setelah kita memahami kompetitor dan karakter konsumen, marketeers perlu memahami product/services yang brand tersebut jual, baik itu kekurang dan kelebihan dari sisi harga & kualitas sehingga kita mempunyam product mapping yang cukup strong di mata konsumen.

dari ketiga angle tersebut, biasanya akan di koneksikan dengan Functional Benefit terhadap Moment of Truth. Contoh dari moment of truth seperti : Internet Moments, Sweat Moments, Happiness Moments, Breakfast Moments, Ramadan Moments …. etc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun