AngkutanDaring atau taksi online adalah suatu kata baru yang popular dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang ini, Amankah menggunakan Taksi Online ini.....?
Pada awal - awal kehadirannya Transportasi Online sangatlah berkomitmen dalam masalah keamanan , bahkan semua Applikasi berlomba lomba mengklaim sebagai Transportasi aman bagi penumpang, Kasus taksi online mulai merebak dalam periode 2 tahun kebelakangan dimana, parusahaan applikasi taksi online berusaha memberikan kemudahan dalam menerima Mitra Pengemudi karena tuntutan target Evaluasi Market dalam kaca mata Investasi Modal Ventura  hal ini membuat tanpa sadar perusahaan Applikasi Taksi Online mengkesampingkan keaslian Sejarah kehidupan Mitra PengemudiÂ
Masih segar diingatan dimana Uber Taksi pada awalnya menerangkan dalam jumpa Persnya bahwa untuk mendaftar sebagai Mitra Pengemudi dibutuhkan syarat - syarat yang lumayan komplit seperti ,KK,KTP,SKCK dll juga Verifikasi data Mitra Pengemudi dengan cara seperti ini pada awalanya Mitra Pengemudi baru akan mendapat permit "Clear For trip " paling cepat dalam dua minggu, hal ini tentu saja menghambat pertumbuhan mitra Pengemudi , dalam kacamata bisnis Applikasi hal ini adalah kekurangan yang harus di benahi.
Setelah issue keamanan dijawab oleh Haryanto M & Karun Arya dalam jumpa Pers yang dilakukan , ribuan Mitra Pengemudi memenuhi Kantor Koperasi Jasa Trans Usaha Bersama di Bilangan Cawang Jakarta Timur guna melakukan pendaftaran , melihat animo Mitra Pengemudi yang membeludak lama waktu pengaktifan account Mitra menjadi hambatan yang sangat berarti , akhirnya Uber menghilangkan keharusan kelengkapan diri di berikan secara Offline namun di luncurkan lah applikasi Uber Dost dimana dalam applikasi tersebut Mitra pengemudi hanya perlu mengupload foto dokument yang dibutuhkan dan selang 12 jam Account Mitra Pemngemudi mendapat status "Clear to Trip " .
rupanya hal ini berdampak maraknya Account ganda yang menyebabkan Uber harus mengalami kerugian miliaran rupiah karena pemainan Mitra yang nakal, namun hal ini ternyata masih di tolerir karena target pencapaian jumlah Mitra Pengemudi yang menjadi acuan.
Saat ini lah mulai timbul masalah dimana account ganda di sewakan atau di jual , bukan rahasia umum account - account hantu ini bertebaran di dunia maya menjajakan diri seperti ditemui di Facebook (silahkan klik untuk mengetahui lebih lanjut ) ada sebuah ilustrasi tentang berbahaya nya account hantu ini .
Pada suatu hari A keluar penjara selama mendekam 4 Tahun kurungan karena kasus pelecehan seksual di kota B , setelah dia keluar penjara dia melakukan pendaftaran di applikasi Mitra Pengemudi Taksi atau Ojek Online , karena kurangnya pengawasan dokumen maka dalam 12 jam account tersebut akan mendapatkan status " Selamat anda telah bergabung " , ( Bukan Mendiskriminasikan Tahanan yang sudah bebas ) namun secara phikologis perlu di ketahui kejiwaan dan latar belakang Mitra Pengemudi tersebut
jadi untuk memastikan taksi online merupakan pilihan transportasi aman mungkin perlu di pikirkan lagiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H