Mohon tunggu...
CLC Purbalingga
CLC Purbalingga Mohon Tunggu... -

Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga adalah komunitas para pecinta film di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Komunitas ini berdiri pada 4 Maret 2006. CLC tergabung dalam lembaga asosiasi Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB). Aktivitas CLC Purbalingga memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada individu atau komunitas film dan masyarakat pada umumnya di wilayah Purbalingga dan bersama JKFB di wilayah Banyumas Raya (Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara). Aktivitas ini mewujud, antara lain: Workshop Film, Produksi Film, Pemutaran Film, Database Film, Distribusi Film, dan Festival Film. Alamat: Jl. Puring No. 7 Purbalingga, Jawa Tengah 53353. Email: clc_purbalingga@yahoo.com Hp: 08128062020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

FFP dan Ijolan Gondol Piala Dewantara

25 Oktober 2015   04:06 Diperbarui: 25 Oktober 2015   08:36 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival Film Purbalingga (FFP) berhasil menggondol Piala Dewantara di kategori Apresiasi Festival Film pada ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2015. Selain itu, film “Ijolan” sutradara Eka Susilawati dari SMA 1 Purbalingga membawa Piala Dewantara untuk kategori Apresiasi Film Fiksi Pendek Pelajar.

Malam penganugerahan digelar Sabtu malam, 24 Oktober 2015 di Benteng Vredeburg Yogyakarta. Ajang penghargaan bagi insan perfilman tingkat nasional yang sudah memasuki tahun keempat ini digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

[caption caption="Piala Dewantara"][/caption]

Selain FFP dan film Ijolan, dua film pelajar dari Purbalingga menjadi nominee yaitu “Sumbangan Dablongan” dari SMA Kemangkon di kategori Apresiasi Film Fiksi Pendek Pelajar dan film “Para Penggali Pasir” dari SMA Karangreja di kategori Apresiasi Film Dokumenter Pelajar.

Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, penghargaan ini sebagai dorongan bagi awak FFP untuk tidak berhenti menggelar festival film. “Artinya kami harus lebih rajin menabung dan lebih berani utang sana-sini untuk penyelenggaraan festival tahun depan,” jelasnya usai menerima Piala Dewantara.

FFP digelar sejak 2007 setiap bulan Mei. Pada Mei 2011, festival yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) ini mulai digelar selama sebulan dengan Layar Tanjleb keliling desa di wilayah Banyumas Raya sebagai program unggulannya.

Menurut salah satu juri Panji Wibowo, selain konsisten dalam penyelenggaraan, FFP juga mampu mendekatkan film dengan penontonnya. “Kami menilai, meskipun Festival Film Purbalingga digelar di kota kecil, namun mampu berkontribusi dalam mengembangkan perfilman Indonesia,”ujar sutradara ini.

Sejak AFI 2013, Purbalingga sudah menorehkan penghargaan. CLC diganjar penghargaan Apresiasi Komunitas, sementara film “Langka Receh” diganjar penghargaan khusus dewan juri. Pada AFI 2014, film “Penderes dan Pengidep” diganjar Film Independen Pelajar.

“Sudah dua kali film saya dan teman-teman dihargai Kemendikbud lewat ajang AFI. Semoga ini menjadi pemicu bagi kami dan pelajar di Purbalingga untuk terus membuat film dengan atau tanpa bantuan dari sekolah,” tegas Eka Susilawati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun