Untuk mewujudkan pendidikan multikultural yang maksimal, maka sangat diperlukan sikap bijaksana dalam mendesain kurikulum. artinya pembuatan kurikulum pada nilai yang kita peroleh atau pun yang orang lain peroleh dari tindakan yang kita lakukan. Kita bertindak didasarkan di nilai (baik atau buruk). cukup berbeda dengan rasionalitas instrumental yang menggambarkan tindakan atau pola perilaku manusia ditentukan oleh apa yang ia peroleh (berupa material).
Penulis menilai bahwa terdapat sebuah afiliasi yang sangat kuat Jika kita sandingkan dengan model pendidikan yang termasuk di dalamnya penyusunan materi wajib melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya di pusat saja. Nilai penting dari kehadiran semuanya ialah untuk meminimalisir terjadinya pemusatan materi berupa contoh yang terdapat di dalam buku. berbagai kebudayaan wajib dimasukan kedalamnya sehingga buku itu sendiri akan merepresentasikan nilai multikultural. Hal-hal seperti ini kelihatannya sederhana tetapi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sistem pendidikan terutama bagi para peserta didik. Semoga keanekaragaman budaya akan semakin memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui penguatan pendidikan multikultural.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H